Penulis dan Wartawan senior Harian Kompas Trias Kuncahyono mengungkapkan dalam Pembukaan UUD 1945, Indonesia harus ikut menciptakan perdamaian dunia.
“Mungkin para pejabat sudah baca itu semua, bahwa Indonesia harus ambil bagian dalam menciptakan perdamaian dunia. Tapi banyak yang berhenti di situ. Membaca, berhenti, stop,” ungkap Trias dalam program YouTube Ruang Jernih Kompas.com, Kamis (30/6/2022).
“Ini bedanya Pak Jokowi, tidak hanya berhenti dengan membaca bunyi amanat konstitusi itu. Tapi kemudian bertindak,” ucap dia.
Ia menilai Jokowi memilih untuk menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin karena dorongan kemanusiaan.
“Pak Jokowi ada niat dari hati melihat penderitaan-penderitaan orang lain dan melihat betapa dahsyatnya akibat perang,” sebut Trias.
Trias memaparkan, 9.000 lebih warga Ukraina meninggal dunia dan jutaan lainnya mengungsi.
Situasi itu, lanjut dia, membuat Jokowi memilih untuk membawa misi kemanusiaan ke Ukraina dan Rusia dengan tujuan menghentikan perang.
“Niatan hati, kepedulian sosial, pada orang lain untuk ambil bagian menciptakan perdamaian itu,” imbuh dia.
Diketahui Jokowi berkunjung ke Ukraina pada Rabu (29/6/2022). Setelah mengadakan pertemuan dengan Zelensky, ia melanjutkan lawatannya ke Moskow, Rusia dari Polandia Kamis (30/6/2022).
Pada Zelensky, Jokowi menyampaikan keprihatinannya akan kondisi Ukraina dan pentingnya menjaga semangat perdamaian.
“Dalam kaitan ini, saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelensky untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi,” ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/07/01/08230081/melihat-alasan-jokowi-nekat-datangi-rusia-dan-ukraina-di-tengah-perang