Ma'ruf mengatakan, semua sapi di peternakan tersebut sempat terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK), tapi kini sudah sembuh 100 persen.
"Sapi di sini sekitar 327 sapi ternyata ini kemarin kena semua, 100 persen kena PMK. Setelah itu ada usaha dari para peternak, dari para pengurus dibantu dari Kementerian Pertanian untuk upaya mengobati penyakit PMK itu selama 14 hari ternyata sekarang 100 persen sembuh semua," kata Ma'ruf.
"Alhamdulillah, ini berkat usaha dan kegigihan para petani, para peternak," imbuh Ma'ruf.
Ma'ruf juga menyampaikan terima kasih kepada petugas kesehatan hewan yang membantu para peternak selama hewan ternak mengalami PMK.
Ia menyebutkan, dalam waktu enam bulan ke depan, hewan ternak yang sudah sembuh dari PMK akan kembali dipantau oleh petugas Kementerian Pertanian.
Ma'ruf juga menyampaikan bahwa pemerintah prihatin dengan merebaknya PMK di sejumlah daerah.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah kini tengah melakukan vaksinasi di berbagai daerah untuk mencegah terjangkitnya PMK pada hewan ternak.
"Jadi, sapi-sapi yang sehat divaksin untuk immunity, supaya ada kekebalan dan yang terkena terus dilakukan pengobatan secara intensif," ujar Ma'ruf.
Diketahui, hingga Jumat (24/6/2022), kasus PMK pada hewan ternak telah tersebar di 19 provinsi dan 216 kabupaten/kota se-Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono menyebutkan, berdasarkan data yang sama, Kementan mencatat jumlah hewan ternak yang terinfeksi PMK sebanyak 240.944 ekor.
"Kami laporkan, ini data per 24 Juni 2022, yang terdampak atau tertular dari penyakit PMK itu 19 provinsi di 216 kabupaten/kota. Jumlah ternak yang sakit 240.944 ekor, kemudian yang sembuh 78.626 ekor," kata Kasdi dalam rapat dengan Komisi IV DPR, Senin (27/6/2022).
Ia melanjutkan, dari 240.944 hewan ternak yang terinfeksi, 1.396 ekor hewan telah mati, 2.310 ekor dipotong bersyarat, sehingga sisa kasus PMK jumlahnya sekira 158.000.
Sementara itu, jumlah total kecamatan di Indonesia yang terdampak PMK hingga Jumat pekan lalu sebanyak 1.898 kecamatan.
"Dari 316 kabupaten/kota, yang terdampak 216, total kecamatan 4.614 kemudian kecamatan yang terdampak 1.898. Dan kalau berbasis desa mdari total 56.950 desa, terdampak 7.131 desa," ujar Kasdi.
https://nasional.kompas.com/read/2022/06/30/14590811/kunjungi-peternakan-di-lombok-yang-semua-sapinya-sembuh-dari-pmk-wapres