"Hal-hal semacam ini cuma diksi-diksi saja, tidak membumi. Padahal yang penting apa yang filosofis, apa yang dia kerjakan. Saya setuju kalau seniman Jakarta dijadikan nama jalan, tapi lebih setuju lagi jalan-jalan itu makin bersih, hijau," ujar Djarot di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).
"Kalau yang ditebangi sebetulnya bukan pohon tetapi tiang yang mengganggu. Tiang yang tidak berfungsi, tiang operator, sehingga semua infrastruktur di bawah," kata dia.
Selain itu, mantan Wakil Gubernur DKI ini menyoroti perihal anggaran pelaksanaan Formula E.
Dia mengaku pada dasarnya mendukung Formula E Jakarta.
Namun, dari sisi peruntukan anggaran, kata Djarot, harus ada perhitungan agar peruntukannya juga dapat digunakan untuk sejumlah program mengurangi kemiskinan di Ibu Kota.
"Formula E kita dukung, tetapi berapa diperuntukkan? Kalau seumpama diperuntukkan untuk membangun rumah-rumah susun untuk rakyat itu jauh lebih efektif untuk mengurangi kemiskinan," ujar dia.
"Kalau itu didistribusikan untuk bantuan permodalan bagi pengusaha kecil itu akan lebih fokus untuk membahagiakan warganya," kata Djarot.
Ia juga menyampaikan keprihatinan terhadap tingkat kemiskinan di DKI Jakarta.
Menurut dia, kondisi kemiskinan di Ibu Kota saat ini tidak sebanding dengan APBD DKI Jakarta yang sangat besar.
"Prihatin ya, karena APBD DKI Jakarta ini kan besar banget. Kita tunggu-tunggu sebetulnya katanya menyubsidi rakyat miskin untuk mendapatkan rumah layak huni. Ternyata rumah dibangun dengan DP 0 rupiah juga enggak jelas berapa. Padahal APBD-nya besar banget," ujar dia.
Djarot pun menyoroti program OK OCE yang pernah digaungkan Pemerintah Provinsi DKI.
Program tersebut sedianya digunakan untuk mengangkat rakyat kecil supaya bisa berusaha dengan baik.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan perubahan 22 nama jalan di DKI Jakarta dengan nama-nama tokoh Betawi.
Anies mengatakan, penggunaan nama tokoh betawi merupakan apresiasi atas peran para tokoh tersebut dalam perjalanan Kota Jakarta.
"Dari Betawi dilahirkan begitu banyak pribadi-pribadi yang hidupnya memberikan kemajuan," ujar Anies dalam rekaman suara, Senin (20/6/2022).
Anies mengatakan, setelah 22 jalan yang diresmikan hari ini, akan ada tempat lain yang diubah menggunakan nama tokoh Betawi.
Sebab, ada banyak nama tokoh Betawi yang harus diabadikan agar masyarakat dan generasi muda mengenal jasa tokoh-tokoh tersebut.
https://nasional.kompas.com/read/2022/06/22/10041531/tokoh-betawi-jadi-nama-jalan-di-jakarta-djarot-lebih-setuju-lagi-jika