Salin Artikel

Berbincang Bersama, Jokowi-Megawati Bahas Soal Kedaulatan Pangan

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo sempat melakukan perbincangan dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di dalam salah satu ruangan Sekolah Partai PDI-P di Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (21/6/2022).

Perbincangan itu dilakukan ketika Jokowi baru datang ke tempat diselenggarakannya Rakernas PDI-P tersebut.

Dalam salah satu cuplikan video yang dibagikan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani melalui akun Instagramnya, di dalam ruangan tersebut ada Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, serta Kepala Analisa dan Pengendali Situasi (Situation Room) PDI-P Muhammad Prananda.

Menurut Puan, ada sejumlah hal yang dibicarakan Jokowi dengan Megawati. Salah satunya soal kedaulatan pangan hingga potensi kenaikan kasus Covid-19 akibat keberadaan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

"(Membahas) bagaimana kedaulatan pangan itu sangat penting, bagaimana pascacovid-19 nantinya seperti apa? Bagaimana nantinya mengatur kalau nanti ada kemungkinan varian baru, karena kan sekarang sudah muncul BA.4, BA.5 Omicron maka itu harus tetap diantisipasi," ujar Puan.

Selain itu, Jokowi dan Megawati juga disebut membahas soal penanganan dampak perang Ukraina dan Rusia.

Sementara itu, dalam sambutannya di rakernas, Presiden Jokowi mengatakan bahwa saat ini seluruh negara menghadapi kompetisi global yang terjadi hampir di semua sektor dari hulu sampai hilir.

“Tidak hanya berkompetisi di bidang ekonomi, di bidang bisnis, tapi juga SDM di bidang sains dan teknologi, dan termasuk yang kita alami sekarang ini kompetisi dalam menghadapi krisis pangan maupun krisis energi global,” ucap Jokowi

Jokowi mengungkapkan bahwa budaya gotong-royong dapat menjadi salah satu strategi yang baik dalam menghadapi krisis saat ini.

Seperti ajaran Bung Karno, gotong royong merupakan satu karya untuk menghasilkan sebuah prestasi besar.

“Bukankah semua orang melakukan hal yang sama? Tetapi kata Bung Karno gotong royong adalah pembantingan tulang bersama. Gotong royong adalah perjuangan bantu-membantu bersama, membangun satu kekuatan bersama, holopis kuntul baris,” ujar Presiden.

Di bidang pangan, Jokowi mendorong seluruh pihak untuk bergotong-royong dalam membangun kemandirian pangan dan berdikari di urusan pangan.

“Kedaulatan pangan, ketahanan pangan betul-betul harus menjadi konsentrasi kita, fokus kita ke depan,” lanjutnya.

Dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, Jokowi meminta setiap daerah dapat menanam bahan pangan sesuai dengan karakteristik tanah, kondisi masyarakat, dan tradisi makan daerah masing-masing.

Menurut presiden, hal tersebut nantinya akan menjadi keunggulan pangan setiap daerah dengan karakter yang berbeda-beda.

“Papua misalnya tanahnya cocok untuk menanam sagu, tradisi makanan pokoknya sagu, jangan kita paksa-paksa untuk makan padi, makan beras dan kita paksa-paksa untuk menanam padi, untuk makan nasi. Jangan kita paksa untuk keluar dari kekuatannya, dari karakternya apalagi,” tambahnya.

Selain itu, Presiden juga memberikan contoh Kabupaten Waingapu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki kontur tanah yang baik untuk ditanami sorgum dan jagung. Kepala Negara menjelaskan bahwa sorgum yang ditanam di tanah NTT tumbuh subur dan hijau.

“Ternyata sebelumnya memang warga di NTT itu nanamnya sorgum atau cantel tapi bergeser ke beras, di sinilah kekeliruannya. Sehingga ini kita akan menanam besar-besaran di NTT sorgum dan sudah kita coba 40 hektare di Waingapu,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Presiden meminta agar NTT mempertahankan kekuatan pangannya dengan tetap menanam sorgum. Menurutnya, sorgum dapat menjadi pengganti gandum yang saat ini mengalami kenaikan harga cukup tinggi mencapai angka 30 persen.

“Impor kita gandum sekarang ini 11 juta ton, sangat besar sekali. Ini yang harus mulai dipikirkan,” tambahnya.

https://nasional.kompas.com/read/2022/06/21/21250491/berbincang-bersama-jokowi-megawati-bahas-soal-kedaulatan-pangan

Terkini Lainnya

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke