JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli kesehatan masyarakat Hermawan Saputra berharap masyarakat supaya segera mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau booster dengan mendatangi pusat vaksinasi.
Hal itu dia sampaikan melihat kenaikan kasus infeksi Covid-19 akibat subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5.
"Vaksinasi harus digencarkan selain masyarakat juga tetap menjaga protokol kesehatan," kata Hermawan saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/6/2022).
Hermawan berharap pemerintah juga terus memperkuat program 3T yaitu testing, tracing, treatment buat mencegah kenaikan kasus infeksi Covid-19 tidak terkendali.
Selain itu, Hermawan berharap pemerintah juga terus membehani kemandirian dalam ketersediaan alat kesehatan dan fasilitas kesehatan.
"Penggunaan vaksin dalam negeri, kemandirian kita untuk alkes dan faskes itu semua akan berpengaruh terhadap ketahanan kesehatan kini dan ke depan," ujar Hermawan.
Menurut data dari Satuan Tugas Covid-19 pada hari ini, jumlah kasus harian bertambah 1.180.
Kini, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 6.069.255 sejak diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 silam.
Selain itu, hari ini tercatat ada sejumlah 667 orang yang berhasil sembuh dari Covid-19.
Sehingga, orang sembuh saat ini berjumlah 5.903.461 jiwa dari sebelumnya sebanyak 5.902.794 jiwa.
Sedangkan pasien Covid-19 yang meninggal hari ini bertambah 8 orang, sehingga jumlah keseluruhan korban meninggal akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 156.695 orang.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memprediksi, puncak kasus Covid-19 dari penularan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 terjadi pada minggu kedua atau ketiga Juli.
Budi mengatakan, gelombang varian baru virus biasanya akan mencapai puncak sekitar satu bulan sejak kasus pertama ditemukan.
"Jadi seharusnya di minggu kedua Juli (atau) minggu ketiga Juli kita akan melihat puncak kasus dari BA.4 BA.5 ini," kata Budi usai rapat terbatas bersama presiden dan sejumlah menteri di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/6/2022).
Budi memperkirakan, puncak dari penularan BA.4 dan BA.5 sekitar sepertiga dari puncak Delta dan Omicron.
Selain itu, pasien BA.4 dan BA.5 yang dirawat di rumah sakit diprediksi hanya sepertiga dari kasus Delta dan Omicron.
Adapun kasus kematian subvarian BA.4 dan BA.5 sepersepuluh dari kasus kematian dua varian virus corona terdahulu itu.
"Jadi walaupun memang BA.4 dan BA.5 ini menyebabkan kenaikan kasus di beberapa negara di dunia, tetapi puncak dari kenaikan kasusnya maupun hospitalisasinya maupun kematiannya jauh lebih rendah dibandingkan Omicron yang awal," kata Budi.
Dalam kesempatan berbeda, Budi memprediksi puncak kasus harian Covid-19 dari penularan subvarian BA.4 dan BA.5 bisa mencapai 20.000 per hari. Hal ini berdasarkan analisis perbandingan dengan puncak kasus harian akibat penularan varian Delta dan varian Omicron.
"Jadi kalau kita Delta dan omicron puncaknya di 60.000 kasus sehari, kira-kira nanti ya estimasi berdasarkan data di Afrika Selatan mungkin puncaknya kita di 20.000 per hari karena kita pernah sampai 60.000 per hari paling tinggi," ujar Budi
(Penulis : Haryanti Puspa Sari | Editor : Icha Rastika)
https://nasional.kompas.com/read/2022/06/20/20453211/covid-19-naik-ahli-imbau-masyarakat-segera-vaksinasi-booster