Salin Artikel

Ungkap Modus Pemotongan Dana Bantuan Pesantren, ICW: Beralasan Untuk Bantuan Pembangunan Masjid

Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mengungkapkan, salah satu hasilnya yaitu terdapat realisasi penggunaan anggaran BOP yang tidak sesuai dengan total yang dianggarkan.

Artinya, terdapat pemotongan anggaran ketika bantuan tersebut dicairkan.

"Kami melihat ada penggunaan anggaran BOP yang tidak sesuai dengan total yang sebenarnya ditujukan untuk penanggulangan Covid-19 di pesantren," ucap Kurnia ketika ditemui di kantor Itjen Kemenag, Jakarta, Kamis (16/6/2022).

Kurnia menyatakan, temuan tersebut berdasarkan pemantauan penyaluran BOP yang dilakukan di lima daerah.

Pada dokumen Laporan Dugaan Penyimpangan Program BOP untuk Pondok Pesantren yang ia kirimkan, terdapat dua modus yang digunakan pihak ketiga untuk pemotongan.

Pertama, pihak ketiga mengaku sebagai fasilitator yang membantu mengurus pencairan dana BOP Pesantren.

"Sehingga dana yang telah dicairkan akan dipotong sebagai bentuk imbalan jasa," tulis laporan tersebut.

Kedua, pemotongan dana bantuan dengan alasan untuk sumbangan biaya pembangunan masjid.

Laporan tersebut membenarkan bahwa dana yang dikirimkan oleh Kemenag 100 persen diterima langsung oleh pihak pengelola pondok pesantren.

Namun demikian, oknum fasilitator kemudian membantu pencairan BOP dengan menemani pengasuh pondok pesantren dan meminta potongan.

"Berdasarkan hasil penelusuran lapangan, diketahui bahwa beberapa pesantren memang betul melakukan pencairan secara mandiri namun banyak pula menggunakan bantuan oknum atau pihak ketiga. Praktek pemotongan melalui pihak kegiatan setidaknya terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Jawa Timur, dan Jawa Tengah," begitu bunyi laporan tersebut.

Untuk diketahui, pada tahun 2020 lalu, Kemenag mengalokasikan anggaran senilai Rp 2,5 triliun dalam bentuk BOP bagi lembaga pendidikan Islam, termasuk di dalamnya pesantren.

Total anggaran tersebut disalurkan kepada 21.173 pesantren yang terdiri dari 14.906 pesantren dengan kategori kecil (50-500 santri), dengan jumlah bantuan sebesar Rp 25 juta.

Kemudian 4.032 pesantren kategori sedang (500-1.500 santri), dengan jumlah bantuan Rp 40 juta dan 2.235 pesantren kategori besar (lebih dari 1.500 santri) dengan nilai bantuan Rp 50 juta.

Selain itu, BOP juga disalurkan kepada 62.154 Madrasah Diniyah Takmiliyah, 112.008 lembaga pendidikan Alquran, dan 14.115 unit lembaga keagamaan Islam.

https://nasional.kompas.com/read/2022/06/16/18255281/ungkap-modus-pemotongan-dana-bantuan-pesantren-icw-beralasan-untuk-bantuan

Terkini Lainnya

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke