Khususnya pembahasan terhadap dampak di bidang pangan dan energi.
"Saya juga mendorong penguatan kerja sama mengatasi dampak perang Ukraina, khususnya terhadap pangan dan energi," ujar Jokowi dalam keterangan pers usai pertemuan bilateral dengan Presiden Jerman.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menegaskan kembali posisi Indonesia soal konflik antara Ukraina dengan Rusia.
Menurutnya, penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah sangat penting.
Oleh karenanya prinsip dan hukum internasional harus dipatuhi secara konsisten.
"Budaya damai serta saling menghormati serta semangat kerja sama perlu terus diperkuat," tambah Jokowi.
Pertemuan bilateral itu digelar usai kedua pemimpin negara melakukan pertemuan tatap muka.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menerima kunjungan Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier di Istana Kepresidenan Bogor pada Kamis.
Presiden Frank memasuki Gerbang Istana Bogor sekitar pukul 09.56 dan langsung disambut dengan iringan marching band serta pasukan yang berpakaian adat.
Setelah turun dari mobilnya, Presiden Frank langsung disambut oleh Presiden Jokowi dengan jabat tangan erat.
Dilansir dari siaran pers di laman resmi Kedutaan Besar Jerman, Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier mengadakan kunjungan kenegaraan ke Republik Indonesia pada tanggal 15-17 Juni.
Selain ke Bogor, Presiden Frank juga akan mengunjungi Yogyakarta.
Di Yogyakarta, Presiden Frank akan mengeksplorasi warisan kebudayaan Indonesia, mengunjungi Candi Borobudur dan bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Sri Sultan Yogyakarta Hamengkubawono X.
Sebelum ke Indonesia, Presiden Steinmeier menjalankan kunjungan ke Singapura terlebih dahulu pada tanggal 13-15 Juni.
https://nasional.kompas.com/read/2022/06/16/13310091/jokowi-dan-presiden-jerman-bahas-penanganan-dampak-perang-ukraina