Salin Artikel

Jumlah Atlet Dikirim Berkurang 40,67 Pesen, Persentase yang Tak Dapat Medali di SEA Games Turun

Pada SEA Games ke-31 ini, ada 17,4 persen atlet Indonesia yang tidak mendapatkan medali.

"Persentase atlet yang tidak mendapatkan medali menurun. Yakni 17,4 persen bila dibandingkan dengan SEA Games ke-30 yakni sebesar 39,60 persen," ujar Amali saat penyerahan bonus untuk para atlet SEA Games di halaman Istana Merdeka, Senin (13/6/2022).

Dengan kata lain, dirinya mengekaim ada perbaikan prestasi sekitar 22,56 persen.

Amali menjelaskan, jumlah atlet yang diberangkatkan kali ini hanya 499 orang atau berkurang sekitar 40,67 persen bila dibandingkan dengan keikutsertaan atlet Indonesia di SEA Games ke-30 yaitu sebanyak 841 orang.

Selain itu, perolehan medali meningkat 20,56 persen, yaitu menjadi 80,96 persen bila dibandingkan dengan SEA Games ke-30 yang lalu yakni hanya 60,40 persen.

"Perbaikan peringkat dari peringkat ke-4 pada SEA Games ke-30 naik ke peringkat ketiga pada SEA Games ke-31 ini. Perolehan medali berjumlah 241 terdiri dari emas 69, perak 92, perunggu 80," tutur Amali.

"Berdasarkan catatan tersebut di atas, maka kita akan konsisten utk menerapkan cara penyeleksian sebagaimana yang telah dilakukan pada SEA Games ke-31 ini," tegasnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengapresiasi capaian tim Indonesia untuk SEA Games 2021 di Vietnam yang menduduki peringkat ketiga dalam perolehan total medali.

Presiden menekankan dari 499 atlet yang dikirim, sebanyak 408 atlet atau 82 persen berhasil membawa pulang medali.

"Saya bangga, saya senang bahwa dari 499 atlet yang kita kirim ke SEA Games ke-31 di Vietnam sebanyak 408 atlet semuanya memperoleh medali baik emas, perak maupun perunggu," ujar Jokowi saat menyerahkan bonus kepada para atlet di halaman Istana Merdeka, Senin (13/6/2022).

"Sekali lagi, dari 499 atlet, sebanyak 408 memperoleh medali. Artinya 82 persen atlet yang kita kirimkan kembali membawa medali pulang ke Tanah Air," lanjutnya.

Jokowi pun sepakat dengan pernyataan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali yang pada tahun ini memfokuskan pengiriman atlet berdasarkan kualitas.

Dia pun sepakat bahwa mengirim atlet ke ajang olahraga internasional tidak perlu dalam jumlah banyak.

"Betul yang disampaikan Menpora tadi membangun ekosistem yang baik itulah yang akan memberikan hasil. Kerja juga fokus. Kirim enggak usah banyak-banyak sampai 840 (atlet) kayak tahun sebelumnya. Tapi hasilnya meningkat," tutur Jokowi.

"Kalau kita lihat seperti yang saya sampaikan yang lalu sebelum berangkat. Pada 2015 kita peringkat kelima, 2017 peringkat kelima, 2019 peringkat keempat dan sekarang kita peringkat ketiga meskipun kita hanya mengirimkan 499 atlet," jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengapresiasi capaian tim Indonesia untuk SEA Games 2021 di Vietnam yang menduduki peringkat ketiga dalam perolehan total medali.

Presiden menekankan dari 499 atlet yang dikirim, sebanyak 408 atlet atau 82 persen berhasil membawa pulang medali.

Jokowi pun sepakat dengan pernyataan Menpora Zainudin Amali yang pada tahun ini memfokuskan pengiriman atlet berdasarkan kualitas.

Dia pun sepakat bahwa mengirim atlet ke ajang olahraga internasional tidak perlu dalam jumlah banyak.

"Betul yang disampaikan Menpora tadi membangun ekosistem yang baik itulah yang akan memberikan hasil. Kerja juga fokus. Kirim enggak usah banyak-banyak sampai 840 (atlet) kayak tahun sebelumnya. Tapi hasilnya meningkat," tutur Jokowi.

"Kalau kita lihat seperti yang saya sampaikan yang lalu sebelum berangkat. Pada 2015 kita peringkat kelima, 2017 peringkat kelima, 2019 peringkat keempat dan sekarang kita peringkat ketiga meskipun kita hanya mengirimkan 499 atlet," jelasnya.

https://nasional.kompas.com/read/2022/06/13/12014331/jumlah-atlet-dikirim-berkurang-4067-pesen-persentase-yang-tak-dapat-medali

Terkini Lainnya

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke