Dia mengatakan hal tersebut menanggapi penjajakan dua partai Islam itu yang akan membentuk koalisi menghadapi Pemilu 2024.
“Komunikasi selama ini antara kita terjalin dengan baik dan lancar,” sebut Herzaky pada Kompas.com, Jumat (10/6/2022).
Tetapi, dia menyebut Partai Demokrat masih belum menentukan arah koalisi karena pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) masih berada di akhir 2023.
Herzaky menjelaskan, partainya terus menjalin komunikasi dengan berbagai partai politik (parpol) untuk membentuk koalisi.
“Masih banyak waktu buat kami untuk terus menjajaki berbagai kemungkinan. Masih sangat dinamis dan cair sampai dengan saat ini,” paparnya.
Di sisi lain, Herzaky menyampaikan upaya berbagai parpol untuk membangun koalisi sejak dini mesti didukung untuk menghindari munculnya dua paslon capres dan cawapres pada kontestasi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
“Untuk memastikan demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik. Janganlah ada pihak-pihak yang memaksimalkan hanya dua calon yang bertarung,” imbuhnya.
Diketahui Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al Habsyi menyebut pihaknya dan PKB berencana membangun poros ketiga untuk menghadapi Pilpres 2024.
Aboe yakin koalisi ini bakal menarik minat parpol lain untuk bergabung karena hanya tinggal membutuhkan satu parpol lagi untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden yakni sebesar 20 persen kursi di parlemen.
Salah satu parpol yang disebut Aboe bisa bergabung adalah Partai Demokrat.
“Welcome, kita siap dengan Nasdem, kita siap dengan Demokrat, kita siap dengan yang lain,” ucapnya ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (9/6/2022).
https://nasional.kompas.com/read/2022/06/10/15251491/pkb-pks-jajaki-koalisi-demokrat-komunikasi-antara-kita-terjalin-baik