Salin Artikel

Megawati Harap Jokowi Doakan Almarhum Taufiq Kiemas Saat Shalat di Masjid At-Taufiq

Duduk tepat di samping Jokowi, Megawati dalam sambutannya mengajak mantan Wali Kota Solo itu melaksanakan shalat di masjid tersebut nantinya.

Megawati pun berharap Jokowi mendoakan suaminya, almarhum Taufiq Kiemas yang berpulang tepat 9 tahun lalu.

"Saya berharap Bapak dan keluarga dapat juga shalat di masjid ini bersama para hadirin lainnya untuk sekalian mendoakan almarhum untuk bisa diterima Allah Subhanahu Wa Ta'ala," kata Megawati di peresmian masjid, Rabu.

Presiden ke-5 RI itu juga mengaku bahwa Jokowi sudah ikut berkeliling melihat arsitektur bangunan masjid.

Menurut Megawati, masjid itu dibangun dengan konsep arsitektur bergaya nuansa ornamen Minang, Sumatera Barat dan Palembang, Sumatera Selatan.

"Saya minta pada waktu itu ornamen-ornamen yang akan membawa cita rasa dari Sumatera Selatan atau Palembang karena asal daerah dari almarhum Bapak Taufiq Kiemas," ujar dia.

Lebih jauh, Megawati mengatakan bahwa secara khusus pembangunan masjid ini memang bertujuan mengenang almarhum suaminya.

Pada saat berdiskusi dengan keluarganya untuk pembangunan masjid, Megawati diminta untuk menentukan desain bangunannya.

"Kami keluarga berniat untuk membangun seperti biasanya karena saya mungkin sudah dianggap sebagai kepala keluarga. Kami berdiskusi bagaimana untuk merealisasikan sebuah masjid yang tidak seperti pada umumnya," tutur dia.

Mega menegaskan bahwa masjid tersebut dapat digunakan untuk beribadah bagi masyarakat.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini bisa juga digunakan sebagai wadah dari kegiatan-kegiatan sosial.

Utamanya, harap Mega, masjid dijadikan tempat kegiatan-kegiatan sosial untuk membumikan Pancasila melalui penguatan mental dan spiritual.

https://nasional.kompas.com/read/2022/06/08/19304071/megawati-harap-jokowi-doakan-almarhum-taufiq-kiemas-saat-shalat-di-masjid-at

Terkini Lainnya

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke