Gafur meninggal dunia karena sakit di Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta Timur, Senin (6/6/2022), sekitar pukul 09.23 WIB.
Jenazah penggagas satuan elite TNI AL, Detasemen Jala Mengkara (Denjaka) itu telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Timur, pukul 16.30 WIB.
“Keluarga besar TNI AL mengucapkan turut belasungkawa dan dukacita atas kepergian salah satu komandan terbaik Korps Marinir, kita kehilangan salah satu putra terbaik TNI AL," ujar Yudo dalam keterangan tertulis, Selasa (7/6/2022).
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Julius Widjojono mendoakan agar almarhum mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah SWT.
“Semoga almarhum Mayjen TNI Mar (Purn) Gafur Chaliq husnul khotimah, diampuni segala dosa-dosanya dan mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, kekuatan, dan keikhlasan,” kata Julius.
Sebagai informasi, Gafur memiliki kontribusi besar dalam kelahiran satuan elite yang dimiliki TNI Angkatan Laut bernama Denjaka.
Abituren Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan XI tahun 1965 ini merupakan pencetus sekaligus komandan pertama Denjaka yang menjabat pada 1983-1984.
Pria kelahiran Pontianak, Kalimantan Barat ini pernah menjabat sebagai Komandan Intai Amfibi 1/Marinir pada 1982-1983.
Semasa hidupnya, Gafur dikenal sebagai sosok Komandan Marinir yang baik. Mendiang juga dikenal sebagai sosok pemimpin yang tegas, dan dermawan.
https://nasional.kompas.com/read/2022/06/07/12153421/penggagas-denjaka-gafur-chaliq-meninggal-ksal-kita-kehilangan-putra-terbaik