Salin Artikel

Hasil Pemilu dan Pilpres 2009

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilihan umum (Pemilu) 2009 menjadi yang ke-10 yang digelar pemerintah.

Di tahun yang sama juga digelar pemilihan presiden langsung yang kedua. Pemungutan suara pemilu legislatif digelar serentak pada 9 April 2009.

Dalam pemilihan legislatif ada 38 partai politik yang menjadi peserta, yaitu:

Selain itu terdapat 6 partai politik lokal Aceh yang mengikuti pemilu 2009, yaitu:

  1. Partai Aceh Aman Seujahtra (PAAS)
  2. Partai Daulat Aceh (PDA)
  3. Partai Suara Independen Rakyat Aceh(SIRA)
  4. Partai Rakyat Aceh (PRA)
  5. Partai Aceh (PA)
  6. Partai Bersatu Aceh (PBA)

Partai Demokrat meraih suara terbanyak pada Pemilu 2009 dengan 21,703,137 dan 148 kursi di DPR.

Kemudian posisi kedua ditempati Partai Golkar dengan 15,037,757 suara dan 106 kursi di DPR.

Pada posisi ketiga ditempati PDI-P dengan 14,600,091 suara dan 94 kursi di DPR.

Berikut ini rincian perolehan suara dan kursi partai politik di DPR usai Pemilu 2009:

1. Partai Demokrat: 21.703.137 (20,85 persen), 148 kursi.

2. Partai Golongan Karya: 15.037.757 (14,45 persen), 106 kursi.

3. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan: 14.600.091 (14,03 persen), 94 kursi.

4. Partai Keadilan Sejahtera: 8.206.955 (7,88 persen), 57 kursi.

5. Partai Amanat Nasional 6.254.580 (6,01 persen), 46 kursi.

6. Partai Persatuan Pembangunan: 5.533.214 (5,32 persen), 38 kursi.

7. Partai Kebangkitan Bangsa: 5.146.122 (4,94 persen), 28 kursi.

8. Partai Gerakan Indonesia Raya: 4.646.406 (4,46 persen), 26 kursi.

9. Partai Hati Nurani Rakyat: 3.922.870 (3,77 persen), 17 kursi.

10. Partai Bulan Bintang: 1.864.752 (1,79 persen), 0 kursi.

11. Partai Damai Sejahtera 1.541.592 (1,48 persen), 0 kursi.

12. Partai Kebangkitan Nasional Ulama: 1.527.593 (1,47 persen), 0 kursi.

13. Partai Karya Peduli Bangsa: 1.461.182 (1,40 persen), 0 kursi.

14. Partai Bintang Reformasi: 1.264.333 (1,21 persen), 0 kursi.

15. Partai Peduli Rakyat Nasional: 1.260.794 (1,21 persen), 0 kursi.

16. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia: 934.892 (0,90 persen), 0 kursi.

17. Partai Demokrasi Pembaruan: 896.660 (0,86 persen), 0 kursi.

18. Partai Barisan Nasional: 761.086 (0,73 persen), 0 kursi.

19. Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia: 745.625 (0,72 persen), 0 kursi.

20. Partai Demokrasi Kebangsaan: 671.244 (0,64 persen), 0 kursi.

21. Partai Republika Nusantara: 630.780 (0,61 persen), 0 kursi.

22. Partai Persatuan Daerah: 550.581 (0,53 persen), 0 kursi.

23. Partai Patriot: 547.351 (0,53 persen), 0 kursi.

24. Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia: 468.696 (0,45 persen), 0 kursi.

25. Partai Kedaulatan: 437.121 (0,42 persen), 0 kursi.

26. Partai Matahari Bangsa: 414.750 (0,40 persen), 0 kursi.

27. Partai Pemuda Indonesia: 414.043 (0,40 persen), 0 kursi.

28. Partai Karya Perjuangan: 351.440 (0,34 persen), 0 kursi.

29. Partai Pelopor: 342.914 (0,33 persen), 0 kursi.

30 Partai Kasih Demokrasi Indonesia: 324.553 (0,31 persen), 0 kursi.

31 Partai Indonesia Sejahtera: 320.665 (0,31 persen), 0 kursi.

32 Partai Nasional Indonesia Marhaenisme: 316.752 (0,30 persen), 0 kursi.

33 Partai Buruh: 265.203 (0,25 persen), 0 kursi.

34. Partai Perjuangan Indonesia Baru: 197.371 (0,19 persen), 0 kursi.

35. Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia: 146.779 (0,14 persen), 0 kursi.

36. Partai Sarikat Indonesia: 140.551 (0,14 persen), 0 kursi.

37. Partai Penegak Demokrasi Indonesia: 137.727 (0,13 persen), 0 kursi.

38. Partai Merdeka: 111.623 (0,11 persen), 0 kursi.

Sedangkan untuk pemilihan presiden, pemungutan suara digelar pada 8 Juli 2009.

Saat itu ada 3 pasangan kandidat presiden dan wakil presiden yang bersaing. Mereka adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono, Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto, dan Jusuf Kalla-Wiranto.

Yang menjadi pemenang Pilpres 2009 adalah pasangan SBY-Boediono dengan 73.874.562 suara.

Pasangan Megawati-Prabowo mendapatkan 32.548.105, dan duet Jusuf Kalla-Wiranto meraih 15.081.814.

Kubu JK-Wiranto dan Megawati-Prabowo mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil pilpres 2009. Namun, MK menolak seluruh gugatan pemohon pada 12 Agustus 2009.

Enam hari kemudian, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pasangan SBY-Boediono sebagai pemenang Pilpres 2009. Keduanya dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2009-2014 pada 20 Oktober 2009.

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/25/16093321/hasil-pemilu-dan-pilpres-2009

Terkini Lainnya

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke