JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengungkapkan, berdasarkan data UK Health Security Agency, ada enam dugaan penyebab penyakit hepatitis akut.
6 dugaan penyebab hepatitis akut itu, yakni adenovirus biasa, adenovirus varian baru, sindrom post-infeksi SARS-CoV-2, paparan obat, lingkungan atau toksin, patogen baru, kemudian varian baru SARS-CoV-2.
"Ini hipotesis-hipotesis, atau kemungkinan-kemungkinan, atau dugaan-dugaan sebagai penyebab hepatitis akut," kata Syahril dalam keterangan tertulis melalui laman resmi Kemenkes RI, Rabu (25/5/2022).
Syahril mengatakan, hipotesis tersebut terjadi di Inggris dan Amerika Serikat.
Sementara itu, terkait penyebab hepatitis akut di Indonesia, ia mengatakan, masih menunggu informasi terbaru dari hasil penelitian.
"Nanti kita ikuti saja karena ini baru hipotesis, kita akan mengarah ke 6 hipotesis itu yang menjadi dugaan kuat oleh para ahli atau para ilmuwan," ujarnya.
Adapun situasi nasional hepatitis akut di Indonesia hingga 23 Mei 2022 melaporkan, ada 16 kasus dugaan hepatitis akut di Indonesia yang terdiri dari 1 pasien probable Dan 15 pasien dengan status pending klasifikasi.
Selain itu, ada 19 kasus dinyatakan discarded atau dikeluarkan dari diagnosis hepatitis akut.
16 kasus dugaan hepatitis akut ini tersebar di 10 provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Barat, Banten, DIY, dan Sulawesi Selatan.
https://nasional.kompas.com/read/2022/05/25/13040031/kemenkes-paparkan-6-dugaan-penyebab-hepatitis-akut