Salin Artikel

Blak-blakan Aiman-Gibran: Tentang Beras yang Disembunyikan hingga Ibu Iriana Mulai Cicil Kemas Barang

Pertemuan pertama untuk wawancara dilakukan di Rumah Batik Keris, di kawasan Laweyan, Kota Solo. Saya bertemu dengan Mas Wali (panggilan Gibran) untuk bicara soal berbagai macam kegiatannya sebagai wali kota.

Beberapa kali saya wawancara pimpinan daerah yang setara bupati & wali kota, ada suasana berbeda yang saya dapatkan. Gibran hanya ditemani satu orang ajudan dan satu orang pengemudi. Sisanya hanya dua personel Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) yang memang melekat pada dirinya sebagai Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ada pula tim media termasuk fotografer, total dua orang yang menemani. Selebihnya tidak. Petugas Pengawalan (Patwal), nihil. Aparat Pemkot juga nihil, Satpol PP pun tak tampak di sejumlah jalan yang dilalui Gibran.

Beras, mainan, dan buku tulis di belakang mobil dinas

Mengapa saya bercerita ini? Karena ada cerita lucu, saya mengemudikan mobil dinasnya, dan di sebelah saya adalah Gibran. Sopir pribadinya tidak ada. Kok bisa?

Begini ceritanya.

Biasanya ketika mewawancarai kepala daerah atau pejabat, saya selalu minta untuk satu mobil dengan pejabat tersebut, agar saya bicara sekaligus wawancara. Dari sini saya bisa melihat bagaimana para pejabat tersebut bekerja dari mobilnya.

Ketika saya meminta untuk masuk ke dalam mobilnya, saya kaget. Karena jok belakang mobil dinas Gibran, dicopot satu. Sementara jok baris ketiga juga dilipat. Semuanya untuk menaruh barang-barang. Nah, ini yang menarik. Barang apa saja?

Saya melihat ada beras lima kg puluhan kemasan, lalu ada mainan anak laki dan mainan anak perempuan. Ada pula buku tulis yang dikemas di dalam kardus siap dibagikan.

Saya bertanya, Mas Wali untuk apa ini semua?

"Untuk dibagikan Mas Aiman. Tapi saya enggga pernah ajak wartawan," kata Gibran.

"Pernah satu waktu pas saya bagi, ada wartawan di belakang yang diam-diam ikuti saya!" tambah Gibran.

Gibran ternyata setiap pulang kantor, setiap hari, datang ke daerah-daerah di Solo, yang dianggap perlu untuk dibagikan bantuan.

Rupanya Gibran tidak nyaman, selama setahun terakhir ini membagikan beras, mainan, dan buku tulis diliput oleh media mana pun. Ia memilih menyembunyikan kebiasaannya pulang kantornya ini.

"Dari uang operasional pribadi saya. Tapi ya enggak cukup, sisanya tentu saya tombok!" ungkap Gibran.

Saya akhirnya meminta Gibran, agar saya bisa ikut sekali ini saja, untuk melihat bagaimana Gibran bertemu dengan warga. Beruntung setelah dibujuk akhirnya ia luluh juga. Saya pun ikut. Suasana lengkapnya, ada di tayangan program AIMAN, yang tayang di Kompas TV setiap Senin pukul 20.30 WIB.

Dalam wawancara dengannya. Saya bertanya sejumlah isu. Selain soal kiprahnya sebagai wali kota, meninggalkan mobil dinas di tempat yang sedang ada masalah, dimarahi ibu-ibu di Pasar Legi, dicibir, meski ada pula yang memberi apresiasi. Sebagai anak Presiden Jokowi, tentu tak lepas dari hubungan sang ayah meski posisi dirinya adalah Wali Kota Solo.

Saya bertanya, adakah ketika mentok untuk mencari suatu permasalahan, maka Wali Kota Solo meminta bantuan ke Presiden?

"Tidak pernah, Mas, untuk urusan pekerjaan (dinas), Presiden itu atasan saya, bukan ayah saya!" jawabnya.

"Saya adalah bawahannya di pemerintahan, jadi tidak boleh sembarangan, ada aturan dan protokol yang harus saya jalani!" tambah Gibran.

Meski saya menggodanya dengan pertanyaan, "Kan bisa tinggal telepon, kan anaknya!"

"Jangan dan tidak boleh!" jawabnya.

Soal tambah masa jabatan presiden: Ibu sudah packing!

Saya pun bertanya tentang wacana penambahan masa jabatan presiden. Apakah tambah dua tahun lagi, atau tambah 1 periode lagi?

Ia menjawab tidak setuju. Bahkan jawaban ketidaksetujuan secara pribadi ini juga diungkapkan ketika sampai ada amendemen UUD 1945 yang akan berpotensi akan mengubah aturan soal masa jabatan presiden. Jadi cukup dua periode tanpa tambahan masa jabatan? tanya saya.

"Iya!" tegas Gibran!

Satu hal yang awalnya saya tidak boleh bertanya lebih jauh. Jawaban yang mengejutkan dari seorang anak presiden bahwa Sang Ibu, Iriana Jokowi, saat ini sudah mulai mencicil mengemas barang-barang dan sebagian sudah dikirim ke Solo dari Istana Bogor!

Salam!

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/16/06543071/blak-blakan-aiman-gibran-tentang-beras-yang-disembunyikan-hingga-ibu-iriana

Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke