Salin Artikel

TNI Gunakan 2 Alat Ukur Buta Warna untuk Seleksi Perwira Prajurit Karier Khusus Tenaga Kesehatan

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan penerimaan perwira prajurit karier TNI khusus tenaga kesehatan menggunakan dua alat ukur buta warna.

Hal itu disampaikan Andika ketika menerima paparan mengenai hasil seleksi tingkat daerah pada penerimaan perwira prajurit karier TNI khusus tenaga kesehatan dari Paban I/Ren Spers TNI, Kolonel Inf Machfud.

Menurut Andika, dua alat ukur ini membuat tes buta warna semakin teliti.

“Kita dengan dua alat ukur itu menjadi lebih teliti, sehingga kita lebih toleran sebetulnya dengan dua alat ukur ini, jadi tidak terlalu kasar,” kata Andika, dikutip dari Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa, Senin (9/5/2022).

Andika mengatakan, TNI sebelumnya hanya menggunakan satu alat ukur saja untuk mengukur buta warna.

Sementara itu, Machfud menuturkan bahwa terdapat 1.520 peserta yang mendaftarkan diri melalui online.

“Kemudian yang melaksanakan validasi sebanyak 806 orang,” kata Machfud.

Ia memastikan bahwa penerimaan tersebut sesuai petunjuk dan perintah dari Panglima TNI dalam rapat strategi materi terhadap uji penerimaan prajurit TNI yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.

“Untuk materi pelaksanaan baik di tingkat pusat dan daerah sama, yaitu ada enam aspek, administrasi, mental geologi, kesehatan, akademik, jasmani dan psikologi,” terang dia.

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/09/15010391/tni-gunakan-2-alat-ukur-buta-warna-untuk-seleksi-perwira-prajurit-karier

Terkini Lainnya

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke