Dalam OTT yang berlangsung Selasa (26/4/2022) hingga Rabu (27/4/2022) itu, KPK mengamankan Bupati Bogor Ade Yasin dan 11 orang lainnya.
“Informasi yang kami terima tim penyidik melakukan kegiatan penggeledahan di beberapa tempat di lingkungan Pemkab Bogor,” kata Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Kamis (28/4/2022).
Namun, Ali tak menjelaskan secara rinci lokasi tempat penggeledahan tersebut. Ia mengatakan bahwa penggeledahan itu merupakan bagian dari pengembangan penyidikan.
“Saat ini kegiatan masih berlangsung, akan kami informasikan lebih lanjut,” kata dia.
Dari OTT ini, KPK menetapkan delapan tersangka. Menurut Ketua KPK Firli Bahuri, Ade bersama Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bogor, Maulana Adam, Kasubdit Daerah BPKAD Kabupaten Bogor Ihsan Ayatullah serta PPK Dinas PUPR Kabupaten Bogor Rizki Taufik diduga terlibat pemberian suap.
Sementara itu, empat auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat yakni Anthon Merdiansyah, Arko Mulawan, Hendra Nur Rahmatullah Karwita dan Gerri Ginanjar Trie Rahmatullah diduga sebagai pihak penerima suap.
Dalam konferensi pers, Kamis dini hari, Firli mengungkapkan, Ade bersama anak buahnya diduga memberi suap para auditor BPK agar laporan keuangan Kabupaten Bogor tetap mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Pada perkara ini, KPK menduga para auditor BPK menerima suap senilai Rp 1,9 miliar.
https://nasional.kompas.com/read/2022/04/28/19411541/terkait-ott-ade-yasin-kpk-geledah-sejumlah-tempat-di-bogor