Sejak tahun 2013, sehari-seharinya Rohimah mengurus para tersangka yang baru ditahan KPK hingga selesai menjalani persidangan.
"Saya bertugas di Rutan KPK, saya sehari-sehari mengurus tahanan yang sedang menjalani masa pemeriksaan di KPK sampai mereka dieksekusi," ucap Rohimah dalam video yang dibagikan KPK, Kamis (21/4/2022).
"Tantangan yang saya rasakan selama saya bekerja di rutan KPK banyak banget," ucap dia.
Tahanan tak mau diatur
Rohimah mengatakan, tidak sedikit tahanan baru yang tidak mau diatur oleh petugas Rutan KPK.
Mereka belum merasa bersalah atas kasus yang menjeratnya dan masih menganggap dirinya sebagai pejabat publik.
"Mereka itu kan terkadang masih berpikir kalau mereka itu belum tahanan, jadi sikapnya sebagai ada yang bupati, gubernur, wali kota, kadang-kadang tindakannya masih engak mau diatur," ucap Rohimah.
"Tugas (kita) mengatur tapi sambil tetap mengayomi bagaimana proses prosedur yang kita pegang berjalan tanpa ada benturan di lapangan," kata dia.
Cekcok dengan tahanan
Selain dengan tahanan, Rohimah kerap menghadapi percekcokan dengan keluarga para tahanan yang datang untuk membesuk.
Hal itu sering dia alami sebelum terjadinya pandemi Covid-19 dan waktu besuk tahanan masih bisa dilakukan secara langsung.
Ia bercerita, ada anak dari salah satu tahanan di KPK yang mau membawa makanan ke dalam Rutan, tetapi aturan di Rutan tidak memperbolehkan pihak luar membawa makanan kecuali petugas yang berwenang.
"Saya larang, saya ditendang, saya mau dipukul, untung ada teman saya, dipegangin terus," ucap Rohimah.
Rohimah juga pernah disebut gila oleh keluarga tahanan. Saat itu, ia melarang keluarga membawa kue ulang tahun yang disiapkan untuk salah satu tahanan di Rutan KPK.
Namun, keluarga tidak bisa menerima penjelasan petugas rutan yang melarang kue yang dibawa untuk diberikan kepada tahanan.
"Kita tolak baik-baik tetap enggak diterima, saya dibilang gila, dibilang harus ke rumah sakit jiwa, ada yang kayak begitu," kata Rohimah.
Kendati banyak tantangan yang dihadapi, Rohimah mengaku bersyukur dan bangga menjadi petugas Rutan KPK.
Ia telah bersumpah, ketika diterima bekerja di KPK, ia siap untuk ditugaskan di mana saja.
"Saya menerima pekerjaan yang saya jalani karena pada saat saya mendapatkan tugas kenapa diterima di KPK, kita kan sudah bersumpah kalau kita bersedia ditempatkan di mana saja," ucap Rohimah,
"Buat diri saya itu kebanggaan tersendiri kan kalau orang tahunya kan perempuan itu lemah tapi saya enggak mau kalau dibilang salah satu perempuan yang lemah," ucap dia.
Adapun cerita yang dibagikan secara khusus dalam bentuk video ini merupakan apresiasi KPK kepada seluruh pegawai perempuan sebagai momentum peringatan Hari Kartini.
Tercatat, ada 509 pegawai perempuan dari total keseluruhan 1551 pegawai di KPK atau sebesar 33 persen.
Mereka tersebar di berbagai unit, yaitu Sekretariat Jenderal; Kedeputian Bidang Informasi dan Data; Pencegahan dan Monitoring; Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat Koordinasi dan Supervisi, hingga Kedeputian Bidang Penindakan.
https://nasional.kompas.com/read/2022/04/21/22515661/cerita-rohimah-bertugas-di-rutan-kpk-hadapi-pejabat-yang-susah-diatur-hingga