Program ini diadakan serentak di seluruh wilayah Indonesia.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyebut bahwa vaksinasi ini digelar tidak hanya di kantor-kantor polisi, NU, dan Kemenag, sehubungan dengan animo yang tinggi.
"Vaksinasi ini dilakukan di kantor-kantor pengurus NU di wilayah-wilayah dan di cabang-cabang, di pesantren-pesantren juga, di lembaga pendidikan, bahkan tidak sedikit yang diselenggarakan juga di gereja-gereja," kata Yahya di kantor PBNU, Kamis.
Ia menyebutkan, sedikitnya 1,3 juta orang menjadi sasaran dari program yang rencananya berlangsung hingga 3-5 hari ke depan.
"Alhamdulillah ini ada hikmah di sini, bahwa kita juga kemudian membangkitkan semangat untuk bekerja sama untuk menjalin silahturahmi bukan hanya di antara umat Islam saja tetapi juga umat agama lain," jelas Gus Yahya.
"Mudah-mudahan ini mengokohkan persaudaraan kita di bawah naungan panji-panji NKRI yang atas dasar Pancasila dan UUD 1945 dan mengokohkan sendi Bhinneka Tunggal Ika," tambahnya.
Dalam acara tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga hadir.
Mereka sempat melakukan telewicara dengan para pemangku kepentingan di sejumlah provinsi yang terlibat dalam menyelenggarakan vaksinasi massal.
Ketika perwakilan dari Papua menyatakan bahwa capaian vaksinasi Covid-19 di provinsi tersebut baru mencapai 33 persen untuk dosis pertama, Menag Yaqut meminta agar penyelenggara tak ragu menggelar vaksinasi di gereja.
"Itu vaksinasi jangan hanya di masjid, Pak, kalau di Papua itu di gereja-gereja juga dilakukan kegiatan serupa," kata Yaqut
"Supaya yang 33 persen seperti Pak Wakapolda sampaikan, bisa jadi 70 persen," lanjutnya.
https://nasional.kompas.com/read/2022/04/21/14094121/pbnu-gelar-vaksinasi-massal-gus-yahya-animo-masyarakat-tinggi-jadi-tak-hanya