Salin Artikel

Cerita Ramadhan Pimpinan KPK: Rindu Makan Mento hingga Rutin Ikut Pengajian

JAKARTA, KOMPAS.com - Bulan Ramadhan merupakan bulan suci bagi umat Islam. Selain menjalankan ibadah puasa, ada beberapa tradisi yang biasanya dilakukan masyarakat.

Setiap bulan Ramadhan tiba, umat Islam terus memperbanyak ibadah seperti tadarus Al Quran, salat tarawih berjamaah dan juga memperbanyak amal.

Selain itu, ada juga kegiatan-kegiatan lain yang kerap dilakukan saat bulan Ramadhan seperti bagi-bagi takjil serta berbuka puasa bersama keluarga dan teman-teman.

Kegiatan dan tradisi itu juga dilakukan oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron. 

Pria kelahiran Sumenep itu juga memiliki tradisi berbuka puasa bersama keluarga dengan makanan khas Madura bernama mento.

Sejak kecil hingga remaja, Ghufron kerap membeli mento sebagai makanan yang dipersiapkan untuk berbuka.

"Mento itu seperti lumpia tapi kuahnya kuah kental dengan santan. Sebenarnya mungkin ada yang jual (di luar bulan Ramadhan) tapi rata-rata itu hanya bulan Ramadhan," ujar Ghufron saat berbincang kepada Kompas.com, Sabtu (16/4/2022).

Semenjak menjadi pimpinan KPK dan hidup di Jakarta, Ghufron tidak lagi bisa membeli mento sebagai sajian untuk berbuka.

Sebab, mantan Dekan Fakultas Hukum (FH) Universitas Jember itu mengaku tidak bisa menemukan penjual mento di Jakarta untuk melepas kerinduannya akan kuliner khas Madura itu.

"Sekarang belum tentu bisa makan itu, dan memang tidak ada (yang menjual) di Jakarta," ucapnya.

Aktif pengajian

Selain makanan dan minuman untuk berbuka, suasana Ramadhan yang dirindukan Ghufron adalah melakukan ibadah bersama.

Saat menjadi dosen, ia bercerita, hari-harinya selama bulan Ramadhan kerap dihabiskan untuk berceramah di Masjid.

Tak hanya itu, mahasiswa dan staf di Kampusnya juga dibina untuk memiliki rasa kepedulian terhadap warga-warga sekitar.

Kini, di tengah padatnya aktivitas sebagai pimpinan KPK, Ghufron masih tetap meluangkan waktu untuk memperbanyak ibadah di bulan suci.

Namun, lebih aktif mengikuti kegiatan keagamaan yang diselenggarakan di Masjid KPK setiap hari Senin, Rabu dan Jumat.

"Kalau di kampus dulu iya (masih ceramah), kalau sekarang relatif tidak, di masjid rata-rata saya menjadi pendengar yang baik," ucap Ghufron.

"Kalau di sini yang agak sama, sekarang membina masjid untuk menyemarakkan kegiatan Ramadhan, baca Quran, pengajian dan sebagainya," tutur dia.

Nikmatnya bulan Ramadhan

Ghufron menyampaikan, banyak kenikmatan dan manfaat yang bisa dirasakan saat menjalani ibadah di bulan Ramadhan.

Selain memperoleh amal yang berlimpah, ibadah secara ikhlas di bulan Ramadhan juga dapat memberi kesehatan secara jasmani.

"Kalau sekarang bukan hanya menerima dan menjalani puasa. Bahkan, mestinya juga mensyukuri karena menjadi therapy kita. Tidak makan seharian itu bukan hanya kewajiban secara spiritual tetapi juga secara jasmani menyehatkan," ucap Ghufron.

Ghufron menuturkan, berpuasa juga dapat bermanfaat untuk mengendalikan emosi agar pikiran menjadi lebih stabil. Dengan berpuasa, manusia tidak memiliki energi yang cukup untuk mengeluarkan emosi yang tidak baik.

"Emosi tinggi itu ketika energi kita kuat, ketika makan banyak. Jadi sesungguhnya puasa itu  membatasi energi dalam kerangka untuk menurunkan fluktuatif emosi. Jadi puasa itu malah menjaga agar emosi kita stabil," ucap Ghufron.

"Kalau kemudian tidak stabil, artinya itu puasanya ada yang salah, sesungguhnya menjalani puasanya tidak dengan penuh penghayatan," tuturnya.

https://nasional.kompas.com/read/2022/04/20/07023631/cerita-ramadhan-pimpinan-kpk-rindu-makan-mento-hingga-rutin-ikut-pengajian

Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke