Salin Artikel

KSP Sebut Pemerintah Terus Perkuat Bantalan Sosial untuk Antisipasi Dampak Inflasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono mengatakan, tingkat inflasi Indonesia sampai saat ini masih terjaga, yakni sebesar 2,64 persen (yoy) pada Maret 2022.

Menurutnya, tingkat inflasi didorong oleh gejolak harga komoditas global, peningkatan kebutuhan pangan strategis pada bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, serta penyesuaian harga BBM dan elpiji non subsidi.

"Menghadapi potensi lonjakan inflasi ke depan, pemerintah menyiapkan skenario penguatan bantalan sosial bagi masyarakat untuk meminimalisasi dampak negatif dari kenaikan harga," ujar Edy dilansir dari siaran pers KSP pada Selasa (19/4/2022).

“Selain melanjutkan berbagai skema bantuan sosial, pemerintah juga terus mempertahankan subsidi listrik, BBM, LPG, dan subsidi beberapa komoditi lain, seperti pupuk, kedelai, dan minyak goreng,” jelasnya.

Artinya subsidi pemerintah naik dan beban anggaran juga bertambah.

Tetapi, menurutnya, hal ini dilakukan untuk menjaga agar masyarakat tetap dapat membeli kebutuhan pokok.

Edy mengungkapkan, sebelumnya pemerintah juga menyalurkan bantuan sosial, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng, BLT dana desa, dan Bantuan Subsidi Upah (BSU).

Dia menilai, berbagai skema bansos ini dapat meminimalkan dampak negatif kenaikan harga dan mempercepat proses pemulihan ekonomi Indonesia.

Sebagaimana diketahui, sejumlah pakar ekonomi memprediksi akan terjadi lonjakan inflasi dalam beberapa waktu ke depan.

Prediksi ini menyusul kenaikan harga pangan, BBM Pertamax, dan tarif PPN menjadi 11 persen.

Lonjakan inflasi disinyalir akan menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia karena berpengaruh pada daya beli masyarakat.

Terlebih selama ini perekonomian Indonesia ditopang oleh konsumsi rumah tangga.

https://nasional.kompas.com/read/2022/04/19/15520011/ksp-sebut-pemerintah-terus-perkuat-bantalan-sosial-untuk-antisipasi-dampak

Terkini Lainnya

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke