Salin Artikel

Jumlah Negara Penolak Putin di KTT G20 Bertambah, RI Diminta Tawarkan Negosiasi Gencatan Senjata Rusia

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (HI) Hikmahanto Juwana menilai, Indonesia bisa menawarkan jalan tengah terkait dengan penolakan beberapa negara-negara mengenai rencana kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin di KTT G20 Indonesia, November mendatang.

Harapannya, seluruh kepala pemerintahan dan kepala negara anggota G20 bisa menghadiri KTT tersebut.

Hikmahanto menilai, kehadiran Putin dan seluruh kepala pemerintahan dan kepala negara anggota G20 penting bagi Indonesia.

"Soalnya bagi Indonesia ini even besar yang menelan biaya besar. Indonesia tidak mau dicatat oleh sejarah sebagai negara yang tidak berbuat ketika perekonomian di dunia terancam oleh perang," ujar Hikmahanto kepada Kompas.com, Jumat (1/4/2022).

Seperti diketahui, kian banyak pimpinan negara dan pemerintahan yang menyuarakan penolakan kehadiran Putin di forum tersebut.

Terbaru, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan tak ingin melihat Putin di pertemuan G20 tahun ini dengan alasan invasi Rusia ke Ukraina.

Hikmahanto mengatakan, Indonesia sebagai Presidensi G20 bisa memberikan penawaran kepada negara-negara yang menolak, yakni menjanjikan negosiasi agar Rusia bisa melakukan gencatan sejata dalam waktu beberapa hari ke depan.

"Tapi sebagai kontra prestasi mereka akan hadir mengingat yang dibicarakan adalah perekonomian dunia," ujar Hikmahanto.

Bila perlu, menurut dia Presiden Joko Widodo melakukan kontak langsung dengan Presiden AS Joe Biden, serta kepala negara lain di kubu barat yang menolak kehadiran Putin.

Setelah melakukan perundingan dengan kubu barat, Indonesia perlu segera bertemu dengan Rusia untuk membahas gencatan senjata.

"Apa yg diinginkan oleh Rusia agar terjadi gencatan senjata. Nanti Indonesia akan bawa hal tersebut ke pihak-pihak yang ingin Rusia sampaikan," ujar Hikmahanto.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI (Menlu RI) Retno Marsudi telah bertemu dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov.

Pada pertemuan tersebut, keduanya membahas mengenai isu Ukraina. Kepada Lavrov, Retno menyampaikan pentingnya menyelesaikan perang yang berdampak pada kemanusiaan serta pemulihan ekonomi global.

"Indonesia menyampaikan pentingnya segera dihentikan peperangan karena dampaknya terhadap kemanusiaan sangat luar biasa," ujar Retno saat memberikan keterangan pers, Kamis.

https://nasional.kompas.com/read/2022/04/01/13010631/jumlah-negara-penolak-putin-di-ktt-g20-bertambah-ri-diminta-tawarkan

Terkini Lainnya

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke