Salin Artikel

Mengenal Erosaman dan Amagais, Kampung di Pedalaman Papua yang Susah Listrik dan Sinyal

ASMAT, KOMPAS.com - Lepas dari hiruk-pikuk kehidupan di ibu kota, keheningan dan kerindangan air kali sepanjang Distrik Derkoumur, Kabupaten Asmat, Papua, menjadi pemandangan menarik bagi sejumlah orang.

Siapa sangka, di sepanjang aliran air kali tersebut, tinggal sejumlah komunitas adat terpencil (KAT) yang selama ini mungkin luput perhatian banyak orang.

Berlokasi di pinggir aliran kali, berdiri bangunan bentuk panggung beralaskan papan dan kayu. Wilayah itu merupakan Kampung Erosaman dan Kampung Amagais.

Kompas.com berkesempatan mengunjungi daerah tersebut.

Kedua kampung itu dihuni sekitar seratusan penduduk dari Suku Kaigar. Kampung ini termasuk di dalam wilayah administratif Distrik Derkoumur, Kabupaten Asmat, Papua.

Warga kampung di Distrik Derkoumur dikenal sangat harmonis dan gotong-royong. Kekeluargaan terlihat erat, termasuk saat para warga beraktivitas mencari ikan, sagu, dan kayu Gaharu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Cari ikan. Cari gaharu juga," kata Kepala Distrik Derkoumur, Robby Hesime di Kampung Amagais, Kabupaten Asmat, Papua, Kamis (24/3/2022).

Keakraban dan kekeluargaan warga di kedua daerah itu pun tampak saat Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini datang ke Erosaman dan Amagais pada Kamis kemarin.

Pantauan Kompas.com di lokasi Kampung Amagais, warga menghias akses masuk kampung dengan hiasan dari pucuk pohon sagu. Warga juga menyuguhkan tarian adat untuk menyambut Risma.

"Tarian adat. Kebiasaan adat itu, orang besar datang itu harus diramaikan. Semacam kampung lain datang, kita biasa begitu," kata seorang warga bernama Isak Amkai di Kampung Amagais.

Misalnya saja, di Kampung Erosaman, semua warga berjejer duduk di jalanan depan rumah kepala kampung saat Bupati Agats Elisa Kambi datang ke sana pada Rabu (23/3/2022).

Warga membentuk barisan dan duduk rapi untuk melihat pemimpinnya. Mereka terpantau sabar duduk menunggu Bupati Agats pulang dan mengantarnya sampai ke depan kampung.

Sulit air dan listrik

Jauh dari kehidupan kota, Kampung Erosaman dan Amagais hingga saat ini masih memiliki banyak keterbatasan.

Rumah-rumah petakan sederhana yang terbuat dari papan, berbanding jauh dengan rumah di perkotaan besar.

Selain itu, akses untuk air bersih masih terbatas. Sehari-harinya warga biasa menggunakan air hujan untuk memenuhi kebutuhannya mandi hingga minum.

"Memang (wilayah) Asmat ini untuk air minun sangat susah karena ini daerah lumpur," ucap Kepala Dinas Kabupaten Asmat Sosial Amir.

Selain itu, Kampung Erosaman dan Amagais sudah terbiasa menjalani hidup dalam kegelapan.

Dua kampung itu juga merupakan bagian dari banyaknya lokasi pedalaman Papua yang tidak memiliki akses internet. Sinyal ponsel juga hanya terdeteksi di beberapa titik tertentu.

Akses listrik di Kampung Erosaman juga masih sangat terbatas, bahkan nyaris tidak ada.

Robby Hesime selaku Kepala Distrik menyatakan, dari total 6 kampung yang di bawahinya, hanya 2 wilayah yang sudah memiliki listrik.

"(Ada listrik) Di kampung Yamkap sama Amaro. itu juga dapat bantuan dari (pemerintah) pusat," ungkapnya.

Sulit diakses

Tidak heran jika Kampung Erosaman dan Amagais termasuk sebagai daerah pedalaman. Pasalnya, wilayah itu jauh dari perkotaan.

Sulitnya akses juga menjadi tantangan tersendiri bagi pihak lain untuk keluar-masuk kampung di Distrik Derkoumur.

Untuk bisa masuk ke perkampungan Erosaman dan Amagais, harus dengan menerjang liarnya ombak di lautan lepas, kemudian masuk ke muara menuju aliran kali Derkoumur.

Apabila cuaca baik, setidaknya diperlukan waktu minimal 3 jam untuk sampai ke lokasi itu dari Kota Agats.

Lokasi Kampung Erosaman berada tepat sebelum Kampung Amagais. Namun, tetap saja dua wilayah itu memerlukan waktu sekitar 10 menit dengan jika diakses dengan menggunakan speedboat.

Sebelum memasuki wilayah itu, kehidupan sederhana perkampungan dari Distrik Pantai Kaswari dan Distrik Derkoumur jadi pemandangan utama.

Aliran air yang dilintasi sepanjang kali tampak memesona. 

Air bak cermin dan hijaunya pepohonan akan membuat perjalanan berjam-jam jadi tidak membosankan.

Kendati demikian, jika cuaca sedang buruk, ada potensi perjalanan ke dua kampung itu memakan waktu lebih dari 7 jam, tergantung dengan tingginya ombak laut.

Jika laut tidak bersahabat, tak jarang banyak kapal cepat harus bersinggah di perkampungan lain sepanjang jalur akses menuju Distrik Derkoumur.

https://nasional.kompas.com/read/2022/03/25/11464821/mengenal-erosaman-dan-amagais-kampung-di-pedalaman-papua-yang-susah-listrik

Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke