Salin Artikel

RI Dinilai Punya Peluang Damaikan AS-Rusia-Ukraina Sebelum KTT G20

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Pusat Studi Pertahanan dan Perdamaian Universitas Al Azhar Indonesia, Ramdhan Muhaimin, mengatakan Indonesia harus membuktikan diri kepada dunia untuk bisa menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ke-17 pada November mendatang dengan sukses.

Menurut Ramdhan, Indonesia juga mempunyai kewajiban membuktikan prinsip dan kebijakan politik luar negeri di tengah pertikaian antara Amerika Serikat (AS) dan sekutunya dengan Rusia terkait konflik militer di Ukraina. Sebab, negara-negara yang saat ini bertikai seperti AS dan Rusia juga merupakan anggota forum G20.

"Jika G20 bisa tetap terlaksana dengan baik, bukan tidak mungkin forum ini menjadi strategis dalam menekan eskalasi yang berlangsung," ujar Ramdhan kepada Kompas.com, Kamis (24/3/2022).

"Ini peluang bagi Indonesia untuk menorehkan prestasi global dalam mewujudkan ketertiban dunia," lanjut Ramdhan.

Indonesia, kata Ramdhan, saat ini harus bisa menerapkan prinsip politik luar negeri bebas-aktif dengan cerdas. Hal itu diperlukan supaya persoalan konflik Rusia-Ukraina tidak mempengaruhi agenda forum G20.

Sebab, kata Ramdhan, yang dikhawatirkan banyak pihak adalah jika konflik antara Rusia-Ukraina yang meluas menjadi perseteruan Rusia dengan AS dan sekutunya kian meruncing dan akhirnya mempengaruhi agenda KTT G20.

"Rusia saja sudah didepak oleh Eropa dari Dewan Eropa. PBB saja pun tidak dapat berbuat banyak mengatasi konflik ini," ujar Ramdhan.

Menurut Ramdhan, saat ini pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) harus menggunakan seluruh jurus diplomasi seperti diplomasi terbuka (open diplomacy), diplomasi intensif (intensive diplomacy), hingga diplomasi ulang-alik (shuttle diplomacy) untuk membantu mencari jalan keluar konflik. Salah satunya dengan membuka ruang dialog dengan para pemimpin negara-negara besar dalam percaturan politik dunia seperti Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping, dan Presiden AS Joe Biden.

Hal itu, kata Ramdhan, harus dilakukan Indonesia jika ingin KTT G20 terselenggara dengan sukses, atau bahkan turut membantu mendamaikan pihak-pihak yang tengah bertikai.

"Indonesia datangilah para anggota G20 sebelum forum digelar. Buka komunikasi dengan Putin, Biden, Xin Jinping, tawarkan langkah-langkah perdamaian," ucap Ramdhan.

KTT G20 ke-17 itu rencananya akan digelar di Bali pada 15 sampai 16 November 2022 mendatang. Tiga agenda utama yang akan dibahas dalam KTT G20 itu adalah arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi berkelanjutan.

Amerika Serikat dan Blok Barat saat ini dalam posisi mendukung Ukraina. Sedangkan China dan India mendukung Rusia.

Ketegangan akibat peperangan di Ukraina pun meluas karena baik Rusia dan Amerika Serikat serta sekutunya saling menjatuhkan sanksi.

AS dan Blok Barat meminta supaya Indonesia mempertimbangkan kembali untuk mengundang Rusia dalam KTT G20 pada November mendatang. Bahkan Polandia secara terang-terangan mengusulkan kepada AS supaya diizinkan menggantikan keanggotaan Rusia di KTT G20.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengancam tidak akan hadir jika Indonesia tetap mengundang Rusia ke KTT G20. Sebab, selama ini Australia menjadi bagian dari pakta pertukaran informasi intelijen The Five Eyes yang melibatkan Kanada, Selandia Baru, Inggris, dan Amerika Serikat.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan Indonesia sebagai tuan rumah G20 telah mengundang Putin ke Konferensi Tingkat Tinggi itu yang akan digelar di Bali pada November mendatang.

Vorobieva mengatakan dengan upaya untuk mendepak Rusia dari forum G20 justru tidak akan membantu menyelesaikan permasalahan ekonomi ini. Malah menurut dia jika Rusia maka pemecahan masalah perekonomian akan semakin sulit.

"Kami sangat berharap pemerintah Indonesia tidak menyerah pada tekanan mengerikan yang sedang diterapkan tidak hanya di Indonesia, tetapi begitu banyak negara di dunia oleh Barat," kata Vorobieva.

Pemerintah China kemarin juga menyatakan menolak saran supaya Rusia tidak diikutsertakan dalam KTT G20. Menurut mereka Rusia adalah anggota penting G20.

"G20 adalah forum utama untuk kerja sama ekonomi internasional. Rusia adalah anggota penting, dan tidak ada anggota yang berhak mengusir negara lain," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin.

https://nasional.kompas.com/read/2022/03/25/07080011/ri-dinilai-punya-peluang-damaikan-as-rusia-ukraina-sebelum-ktt-g20

Terkini Lainnya

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke