“Berdasarkan perhitungan prognosa neraca 12 komoditas pangan pokok meliputi beras, jagung, kedelai, bawang merah, seperti terlihat pada stok akhir 2022, ketersediaan relatif aman, Bapak-bapak,” kata Syahrul dalam paparannya.
“Sampai akhir Mei 2022, ketersediaan dalam kondisi aman, cukup baik dan terkendali. Stok akhir Mei 2022 untuk beras diperkirakan sebesar 9,84 juta ton, dengan telah memperhitungkan panen raya,” lanjut dia.
Syahrul menambahkan, ketersediaan komoditas beras, jagung, bawang merah, cabai merah, daging ayam, dan telur ayam, dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri.
Minyak goreng juga termasuk dalam komoditas yang diklaim tersedia tanpa rencana impor, bahkan mengalami surplus di neracanya.
Impor kemungkinan bakal diperlukan untuk memenuhi stok komoditas kedelai, bawang putih, daging lembu/sapi, dan gula konsumsi.
Ia juga memastikan bahwa Kementerian Pertanian telah menyiapkan langkah “terobosan” dengan menggandeng sejumlah pihak untuk mendistribusikan komoditas dari wilayah surplus ke wilayah defisit.
“Misalnya untuk memenuhi defisit cabai di Maluku dan Papua, akan didatangkan dari Sulawesi Selatan,” ujar Syahrul.
https://nasional.kompas.com/read/2022/03/22/14205971/menteri-pertanian-klaim-stok-pangan-jelang-ramadhan-aman-termasuk-minyak