JAKARTA, KOMPAS.com - Diiringi musik khas Betawi, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berjalan berdampingan menghadiri pelantikan pengurus DPD Partai Demokrat DKI Jakarta dan Maluku Utara di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (15/3/2022).
Setibanya di lokasi acara, AHY dan Anies disematkan syal biru bergambar lambang Demokrat lalu disuguhi tradisi palang pintu, selanjutnya mereka berdua pun duduk berdampingan selama acara berlangsung.
Momen tersebut hanyalah secuplik kedekatan AHY dan Anies. Sebab, di tengah acara, kedua tokoh ini juga saling melontarkan pujian saat memberikan pidato dan sambutan di hadapan ratusan kader Demokrat.
Sebut Anies Sahabat Diskusi
AHY yang mendapat kesempatan pertama berpidato membuka pidatonya dengan menyebut Anies sebagai seorang sahabat diskusi sebelum mereka terjun di dunia politik.
"Beliau adalah sahabat diskusi saya kalau saya boleh mengatakan demikian, Pak Gubernur. Jauh-jauh hari dulu, sebelum kami berdua masuk ke dalam dunia politik," kata AHY.
"Saya masih menggunakan seragam militer, beliau masih seorang tokoh akademisi atau cendekiawan yang ingin terus menghadirkan pemikiran-pemikiran, gagasan-gagasan untuk kemajuan bangsa," imbuh AHY.
AHY menuturkan, setelah lama menjadi kawan diskusi, ia dan Anies lantas dipertemukan dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu di mana keduanya berstatus sebagai calon gubernur.
AHY mengatakan, meski ia dan Anies saat itu bersaing, persahabatan di antara keduanya tidak akan pudar. Ia pun mendoakan Anies agar selalu suskes dalam memimpin DKI Jakarta.
"Semoga Gubernur Anies Baswedan sukses dalam memimpin DKI Jakarta, memimpin masyarakat yang begitu dinamis, mudah-mudahan sudah merasakan Jakarta semakin maju, dan juga semakin sejahtera, serta semakin bahagia warganya," kata AHY.
Di tengah pidato AHY, seorang kader Demokrat sempat melontarkan teriakan "Anies-AHY" saat AHY bertutur soal Pemilihan Presiden 2024.
Merespons itu, AHY meminta para kader untuk bekerja terlebih dahulu.
"Enggak usah ini dulu, nanti pasti digoreng macem-macem ini, kerja dulu," kata AHY.
Sebut AHY berwawasan luas
Dalam sambutannya, Anies menyebut AHY sebagai sosok yang terbuka dan berwawasan luas sehingga ia selalu mendapat pencerahan setiap berdiskusi dengan AHY.
Senada dengan AHY, Anies menyatakan, AHY tetap menjadi kawan baginya meski sempat bersaing pada Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu karena menurutnya lawan berdebat adalah lawan bertukar pikiran.
"Lawan debat adalah teman berpikir, lawan badminton adalah teman olahraga, dalam politik semua adalah teman, dan ini yang saya sangat syukuri. Apalagi Mas AHY ini sangat terbuka," kata Anies.
"Pikirannya sangat banyak, luas wawasannya, setiap kita diskusi selalu pencerahan yang didapat," tambahnya.
Ia pun mengakui bahwa ia dan AHY sudah lama menjadi kawan diskusi sebelum keduanya berkecimpung di dunia politik.
Namun, menurut Anies, selama memiliki tujuan yang sama, maka kemungkinan untuk bekerja sama selalu terbuka, meski ia juga memaklumi bahwa akan selalu ada perbedaan pendapat di dunia politik.
"Bahwa ketika tujuan kita sama, ketika cita-cita kita sama, maka kita selalu bisa bekerja bersama dengan baik. Saya ingin garis bawahi bahwa di dalam proses politik akan selalu ada diskusi, dialog, pertukaran pandangan, dan itu adalah tanda kebersamaan," ujar Anies.
Oleh karena itu, menurut Anies, tidak ada musuh di dalam politik, yang ada hanyalah lawan dan semuanya tetap menjadi teman.
Dalam kesempatan ini, Anies juga mendoakan AHY agar sukses memimpin Demokrat, terutama dalam menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang.
"Semoga di bawah kepmimpinan Mas AHY, Demokrat makin maju, dan kita sudah lihat angkanya, sudah lihat tanda-tandanya, insya Allah projectory ke depannya semakin baik," kata Anies.
Duet di 2024?
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, saling puji yang dilontarkan oleh AHY dan Anies merupakan hal yang positif.
Menurut Ujang, saling puji antara AHY dan Anies itu juga dapat dimaknai sebagai bentuk penjajakan antara keduanya untuk berpasangan dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
"Mereka silaturahmi dan penjajakan untuk saling mendekati satu sama lain. Hal positif jika saling memuji, yang tak boleh adalah saling menghina," kata Ujang kepada Kompas.com.
Kendati demikian, Ujang menilai kans keduanya untuk berduet terbilang berat karena perolehan suara Demokrat saja tidak cukup untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden.
Menurut Ujang, jika keduanya ingin berduet, pekerjaan rumah terbesarnya adalah meningkatkan elektabilitas mereka agar dilirik oleh partai politik lainnya.
"Agak berat karena partai-partai lain akan melihat elektabilitas keduanya. Dan akan berat karena Anies dari nonparpol, biasanya parpol akan utamakan ketum atau kader parpolnya dulu. Namun jika elektabilitas keduanya tinggi, akan banyak partai yang mendukung," kata Ujang.
Di samping itu, Ujang juga menilai kehadiran Anies di acara Demokrat sebagai hal yang wajar karena sebelumnya Anies juga pernah menghadiri acara sejumlah partai politik lainnya.
Akan tetapi, ia menyebutkan, bisa saja kehadiran Anies di acara Demokrat sebagai bentuk cek ombak untuk melihat respons publik apabila ia berduet dengan AHY.
https://nasional.kompas.com/read/2022/03/16/07322091/momen-ahy-anies-saling-puji-saat-pengukuhan-dpd-demokrat-dki