Dalam pertemuan itu, Ban menyampaikan harapan agar presidensi G20 dapat membuat Indonesia lebih berperan dalam isu perubahan iklim dan perdamaian di kawasan Asia.
“Saya berharap melalui Presidensi G20 ini, akan menegaskan kepemimpinan Indonesia bagi dunia,” kata Ban dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Ban mengatakan, prioritas pertama dalam presidensi G20 Indonesia adalah mengaplikasikan Paris Agreement terkait perubahan iklim.
Ia menyebutkan, upaya penyelamatan Bumi dari dampak perubahan iklim pernah dihasilkan di Indonesia pada 2007 melalui Bali Roadmap.
“Ini mungkin kebetulan yang sangat baik. Pada 2007 Indonesia memimpin Bali Roadmap, 15 tahun kemudian Indonesia memimpin G20,” ucap Ki-Moon.
Di samping itu, Ban juga berharap, agar konflik di negara Asia seperti yang terjadi di Myanmar dapat diangkat menjadi isu global.
“Saya yakin, dengan berbagai pengalaman yang dimiliki, Indonesia mampu menunjukkan kepemimpinan yang kuat dalam menciptakan perdamaian di kawasan,” ujar Ban.
Ma'ruf kemudian menyampaikan apresiasi atas dukungan terhadap kepemimpinan Indonesia pada presidensi G20. Ma'ruf mengemukakan, dalam masa presidensi tersebut, Indonesia akan mendorong G20 untuk menghasilkan hasil-hasil konkret yang dapat mendukung pembangunan negara berkembang, kecil, dan kepulauan.
Ma'ruf menambahkan, ada tiga isu prioritas yang akan diangkat dalam forum G20, yakni penguatan arsitektur global, transformasi digital, dan transisi energi.
“Ketiga isu ini memiliki nilai strategis dalam mendukung pemulihan global yang inklusif, menjawab kebutuhan negara berkembang dan mempersiapkan masa depan yang lebih berkelanjutan,” kata Ma'ruf.
Dalam pertemuan itu, Ma'ruf didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, dan Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.
https://nasional.kompas.com/read/2022/03/14/19272911/wapres-terima-kunjungan-kehormatan-eks-sekjen-pbb-ban-ki-moon-di-labuan-bajo