Salin Artikel

Guru Besar Ilmu Politik Nilai Wacana Penundaan Pemilu Belum Usai meski Nasdem dan Golkar Bertemu

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Saiful Mujani menilai, wacana penundaan Pemilu 2024 masih akan terus bergulir, meskipun dua ketua umum partai politik dengan pandangan yang berbeda telah bertemu pada Kamis (10/3/2022).

Adapun dua ketua umum partai politik yang dimaksud yaitu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Keduanya, bertemu pada Kamis di Nasdem Tower, Jakarta. Diketahui, Airlangga bersama Golkar masih pada sikap mendukung usulan penundaan pemilu, sedangkan Surya Paloh di Nasdem tegas menolak.

"Saya melihatnya belum (selesai wacana penundaan pemilu). Kalau kita amati dalam tiga bulan terakhir, mobilisasi di bawah masih jalan," kata Saiful dalam acara Rosi yang disiarkan Kompas TV, Kamis malam.

"Saya tidak curiga, tapi saya melihat fakta di lapangan bahwa ada kelompok-kelompok yang bekerja untuk itu (penundaan pemilu)," sambungnya.

Meyakini hal tersebut, Saiful menerangkan bahwa hingga kini belum ada satu dari tiga partai politik pengusung penundaan pemilu yang mengubah sikapnya.

Terkait Airlangga, kata Saiful, bahkan pada saat bertemu Surya Paloh di Nasdem Tower tetap bersikeras menampung aspirasi sejumlah masyarakat yang menginginkan penundaan pemilu.

"Kita menunggu itu. Selama ini belum ada. Bung Airlangga tadi mengatakan bahwa ada keinginan itu (penundaan pemilu) untuk memperpanjang masa jabatan. Maka belum selesai urusan politiknya. Tentu belum masuk ke wilayah hukum," jelasnya.

Sementara itu, Presiden Jokowi juga dinilai belum menyatakan sikap apakah akan menolak atau mendukung penundaan pemilu.

Padahal, menurut Saiful, sikap Jokowi yang tegas ditunggu oleh publik untuk menyudahi isu yang berkembang.

"Harusnya dari Pak Jokowi sendiri yang menyatakan bahwa aspirasi itu (penundaan pemilu) dihargai. Tapi pastikan Pemilu 2024 akan berlangsung dan tanggung jawab pemerintah untuk melaksanakannya," imbuh Saiful.

Di sisi lain, kondisi berbeda akan terlihat jika Airlangga mewakili Golkar menyatakan sikap beralih dari mendukung menjadi menolak penundaan pemilu.

"Kalau ada pernyataan seperti itu, kita merasa pasti secara politik, dan pasti secara hukum," kata Saiful.

Sebelumnya diberitakan, Ketum Golkar Airlangga Hartarto menilai wacana penundaan Pemilu 2024 perlu dibicarakan oleh ketua-ketua umum partai politik, khususnya partai politik pendukung Presiden Jokowi.

Airlangga meyakini, mengenai penundaan pemilu dapat diatasi melalui musyawarah antara ketum partai.

"Tadi saya katakan, ini perlu dibicarakan secara konsensus antara ketua-ketua umum partai dan kita ini bukan Pemilu atau keputusan model barat, tapi model Indonesia, musyawarah untuk mufakat, konsensus dan gotong royong yang terbukti berhasil dalam melawan pandemi Covid dan pemulihan ekonomi," kata Airlangga usai bertemu Ketum Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower, Jakarta, Kamis.

Mengenai sikap Golkar atas wacana tersebut, ia menegaskan Golkar akan tetap menampung aspirasi masyarakat yang menginginkan penundaan Pemilu 2024.

https://nasional.kompas.com/read/2022/03/11/08554761/guru-besar-ilmu-politik-nilai-wacana-penundaan-pemilu-belum-usai-meski

Terkini Lainnya

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri 'Open House' di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri "Open House" di Teuku Umar

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan 'Amicus Curiae' ke MK

Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke