Soegimin meninggalkan seorang istri dan tujuh orang anak.
Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya salah satu putra terbaik bangsa ini.
"Beliau adalah prajurit pejuang yang berdedikasi dan loyalitas tinggi yang patut diteladani bagi para generasi penerus," ujar Widodo dalam keterangan tertulis, Minggu sore.
Jenazah almarhum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) 10 November, Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, dengan upacara militer. Bertindak selaku inspektur upacara adalah Direktur Latihan (Dirlat) Kodiklatal Brigadir Jenderal TNI (Mar) Widodo, dengan Komandan Upacara (Danup) Danyonroket 2 Marinir Letkol Marinir Daulat Situmoran.
Acara juga diikuti pasukan upacara gabungan dari TNI AD, AL dan AU.
Pelda KKO (Purn) Soegimin merupakan salah satu yang diberikan tugas oleh Komandan KKO AL saat itu, Mayjen Hartono, untuk mengangkat jenazah tujuh perwira tinggi TNI AD yang menjadi korban tragedi 30 September 1965 di Lubang Buaya.
Ada sembilan personel pengangkat jenazah tujuh Pahlawan Revolusi itu. Kesembilan personel tersebut yaitu, Kapten KKO Winanto, Letnan KKO Misnan Sutarto, Sersan KKO Suparimin, Kopda KKO Van Kandou, Kopda KKO Sudarjo, Pelda KKO Soegimin, Kopka KKO Hartono, Praka KKO Sumarni, dan Praka KKO Subekti.
https://nasional.kompas.com/read/2022/03/07/07595201/pelda-kko-purn-soegimin-pengangkat-jenazah-pahlawan-revolusi-korban-g30s-pki