Salin Artikel

Wapres: Potensi Kerugian akibat "Stunting" Capai Rp 450 Triliun Per Tahun

Hal ini disampaikan Ma'ruf saat membuka Rapat Kerja Nasional Badan Kependudukan dan Keluarga Bencana Nasional (BKKBN) Tahun 2022, Selasa (22/2/2022).

"Sekitar 2-3 persen Produk Domestik Bruto (PDB) hilang per tahun akibat stunting. Dengan jumlah PDB Indonesia tahun 2020 sekitar Rp 15.000 triliun, maka potensi kerugian akibat stunting mencapai Rp 450 triliun per tahun," kata Ma'ruf, Selasa.

Ma'ruf mengatakan, permasalahan stunting harus ditangani secara serius karena stunting bukan hanya soal masalah gagal tumbuh secara fisik.

Ia menyebutkan, stunting dapat mematikan masa depan seorang anak, bahkan sebelum tumbuh dewasa karena stunting juga mengindikasikan kemampuan kognitif anak.

"Padahal, human capital sangat menentukan keberhasilan pembangunan. Bila nyaris 30 persen anak Indonesia stunting, artinya 30 persen kekuatan pembangunan Indonesia di masa depan terancam hilang," ujar Ma'ruf.

Oleh karena itu, Ma'ruf meminta dalam waktu dua tahun ke depan harus terlihat capaian-capaian yang konkret dan terukur dari upaya penurunan angka stunting.

Ia mengingatkan, RPJMN 2020-2024 menargetkan prevalensi stunting turun ke angka 14 persen pada 2024, bahkan diharapkan nol pada 2030.

Ma'ruf pun menegaskan, selama ini tidak ada masalah dengan ketersediaan program, kegiatan, dan anggaran dalam upaya menekan angka stunting tersebut.

"Seluruhnya hanya perlu dioptimalkan dengan mengedepankan pendekatan keluarga dan kolaboratif melalui kemitraan, sehingga konvergensi lintas sektor bukan sekadar wacana, melainkan sungguh bisa terlaksana," kata Ma'ruf.

https://nasional.kompas.com/read/2022/02/23/09305751/wapres-potensi-kerugian-akibat-stunting-capai-rp-450-triliun-per-tahun

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke