Salin Artikel

Masjid Istiqlal Dibangun di Bekas Benteng Belanda, Simbol Kemerdekaan dari Penjajah

Masjid Istiqlal dibangun atas ide dari Presiden Soekarno pada 1950-an. Lalu, pada 1954, Yayasan Masjid Istiqlal pun terbentuk demi kelancaran pembangunan masjid itu.

Dalam buku berjudul 'Masjid Istiqlal Sebuah Monumen Kemerdekaan' karya Soichim Salam disebutkan, Masjid Istiqlal dibangun di bekas Benteng Citadel milik Belanda dengan luas 9,5 hektar.

Menurut Soichim, Soekarno ingin Masjid Istiqlal menjadi sejarah baru bangsa Indonesia yang bisa menegakkan kemerdekaan dari penjajah.

Benteng Citadel adalah salah satu bukti penjajahan Belanda di Indonesia, sehingga harus dikubur dengan monumen kemerdekaan, yakni Masjid Istiqlal.

"Di atas bekas benteng penjajahan ini kita bangun Masjid Istiqlal yang berarti merdeka atau kemerdekaan, (itu) pertimbangan Bung Karno" tulis Solichin seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (22/02/2022).

Pemilihan lokasi dibangunnya Masjid Istiqlal pun mengalami perdebatan.

Saat itu Wakil Presiden Republik Indonesia Mohammad Hatta sempat mengusulkan agar Masjid Istiqlal dibangun di sekitar Jalan MH Thamrin. Tepatnya, di tempat Hotel Indonesia Kempinsky berdiri saat ini.

Alasannya adalah lokasi tersebut berada di tengah-tengah masyarakat Islam. Sementara menurut Bung Hatta, bekas Benteng Citadel berada jauh dari pemukiman.

Dengan lokasi yang diinginkan Soekarno, Bung Hatta beranggapan Istiqlal justru lebih dekat dari daerah pertokoan dan perkantoran dibandingkan dengan pemukiman masyarakat.

Namun Soekarno ngotot membangun Masjid Istiqlal di atas bekas benteng Belanda. Alasannya memang lebih pada faktor politis dan artistik.

Soekarno berharap, Masjid Istiqlal bisa menjadi sejarah baru bangsa Indonesia yang bisa menegakkan kemerdekaan dari para penjajah.

Masjid Istiqlal bisa menjadi monumen yang berdiri berabad-abad lamanya dan menjadi saksi kemerdekaan pada generasi penerus bangsa Indonesia.


Sementara itu dari sisi artistik, menurut Soekarno, letak Masjid Istiqlal sangat strategis karena dikelilingi jalan protokol seperti Jalan Perwira, Jalan Katedral, Jalan Pintu Air dan Jalan Veteran.

Kemudian, dua sungai yang mengelilingnya pun dinilai akan membuat Istiqlal tak akan kekurangan sumber air untuk air wudhu ratusan ribu jamaah.

Dua sungai tersebut adalah sungai Banjir Kanal Ciliwung yang mengalir di sisi barat dan timur Masjid Istiqlal.

Bung Hatta pada akhirnya menyepakati ide Soekarno setelah presiden pertama Indonesia tersebut mengungkapan alasannya memilih bekas benteng Citadel sebagai lokasi pembangunan Masjid Istiqlal.

Lokasi Masjid Istiqlal yang berseberangan dengan Gereja Katedral pun menjadi simbol toleransi antaragama.

Meski rencana pembangunan sudah dicetuskan sejak tahun 1950-an, pencanangan tiang pertama Masjid Istiqlal oleh Soekarno baru dilakukan tahun 1961.

Di tahun 1955, Soekarno mengadakan sayembara untuk mencari arsitek dari masjid ini. Akhirnya terpilihlah Friedrich Silaban sebagai arsitek dari Masjid Istiqlal.

Friedrich merupakan seorang Kristen Protestan yang berayahkan seorang pendeta.

"Arsitektur Istiqlal itu asli, tidak meniru dari mana-mana, tetapi juga tidak tahu dari mana datangnya," kata Friedrich seperti dilansir Harian Kompas edisi 21 Februari 1978.

Dalam proses perancangan masjid, Friedrich memasukkan banyak simbol yang berkaitan dengan Islam dan kemerdekaan Indonesia.

Masjid Istiqlal yang merupakan masjid terbesar se-Asia Tenggara itu ditopang 12 tiang, sesuai angka dari tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal 1961.

Lalu, ada empat lantai balkon dan satu lantai dasar. Total lima lantai itu melambangkan 5 Rukun Islam, jumlah salat wajib dalam sehari, dan jumlah sila dalam Pancasila.

Kemudian, terdapat menara setinggi 6.666 sentimeter di bagian luar masjid. Angka itu merupakan keseluruhan jumlah ayat dalam Al Quran.

Sementara kubah Masjid Istiqlal berdiameter 45 meter yang melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia. Ada ayat kursi yang melingkari kubah itu.

Pembangunan Masjid Istiqlal sendiri membutuhkan waktu 17 tahun. Penyebab lamanya pembangunan masjid ini dikarenakan beragam gejolak politik dan ekonomi.

Mulai dari, minimnya dana yang dimiliki akibat krisis ekonomi pada 1960-an hingga meletusnya peristiwa G30S/PKI.


Akhirnya Masjid Istiqlal dapat berdiri megah, meski Soekarno tidak merasakan moment peresmiannya.

Masjid Istiqlal diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 22 Febaruari 1978, atau tepatnya 44 tahun yang lalu.

Pada tahun 2020, Presiden Jokowi melakukan renovasi besar-besaran terhadap Masjid Istiqlal.

Renovasi dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), biaya renovasi disebut sebesar Rp 475 miliar.

"Setelah 42 tahun berdiri, Masjid Istiqlal kini bersolek lebih megah setelah direnovasi besar-besaran oleh Kementerian PUPR dengan biaya Rp 475 miliar. Inilah wajah baru masjid terbesar di Asia Tenggara berkapasitas 200.000 jemaah itu," tulis Jokowi di akun Twitter resminya, Sabtu (25/7/2020).

Jokowi kemudian meresmikan renovasi Masjid Istiqlal pada Kamis (7/1/2021).

“Renovasi Masjid Istiqlal agar menjadi semakin megah bukan untuk gagah-gagahan, bukan hanya menjadi kebanggaan umat Islam tapi juga menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia, kebanggaan bangsa kita Indonesia,” kata Jokowi, dilansir dari Kontan.

Menurutnya, lanskap Masjid Istiqlal ditata ulang agar menjadi lebih indah dan semakin tertata rapi. Selain itu, kata Jokowi, lantai direnovasi sehingga menjadi lebih berkilau.

“Tata cahayanya juga diganti, sangat modern dan indah. Sungai yang membelah Istiqlal juga semakin bersih dan rapi,” sebut Presiden.

https://nasional.kompas.com/read/2022/02/22/09410191/masjid-istiqlal-dibangun-di-bekas-benteng-belanda-simbol-kemerdekaan-dari

Terkini Lainnya

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke