JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan, seluruh warga Desa Wadas yang sempat diamankan ke Mapolres Purworejo pada Selasa (8/2/2022) sudah dipulangkan pada Rabu (9/2/2022).
Mahfud pun menegaskan, tidak ada upaya penyiksaan terhadap warga Wadas yang diamankan oleh polisi tersebut.
"Saat ini semuanya sudah kembali ke rumah masing-masing dan sama sekali tidak ada korban atau penistaan atau penyiksaan," kata Mahfud dalam konferensi pers, Rabu sore.
Mahfud mengeklaim, situasi dan kondisi di Desa Wadas sudah kembali normal dan kondusif pada Rabu hari ini.
Ia mengakui, pada Selasa kemarin memang terjadi gesekan di lapangan antara warga yang setuju dan tidak setuju dengan rencana pembangunan Bendungan Bener.
"Gesekan itu hanya ekses dari kerumuman warga masyarakat sendiri yang terlibat pro kontra atas rencana pembangunan dan Polri hanya melakukan langkah-langkah pengamanan di dalam gesekan antarwarga itu," ujar Mahfud.
Mahfud juga mengeklaim gesekan yang terjadi di Desa Wadas tidak mencekam seperti yang tergambar melalui sejumlah video yang tersebar di media sosial.
Dia pun mempersilakan jika ada pihak yang mau datang ke Wadas untuk membuktikan langsung situasi di lokasi. Mahfud mengatakan, Desa Wadas terbuka bagi siapa saja.
"Yang tidak percaya boleh ke sana, terbuka bagi siapa saja," ucapnya.
Pada Selasa kemarin, ratusan petugas gabungan TNI, Polri dan Satpol PP memasuki Desa Wadas untuk menemani petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang melakukan pengukuran lahan guna pembangunan proyek Bendungan Bener.
Aparat yang jumlahnya ratusan dan bersenjata lengkap tersebut tidak sebanding dengan jumlah warga desa.
Dalam peristiwa itu, polisi menangkap sedikitnya 64 orang warga Wadas karena dituding membawa senjata tajam dan bersikap provokatif saat proses pengukuran tanah oleh tim BPN di lokasi.
Namun, warga Desa Wadas membantah senjata tajam itu akan digunakan untuk merusuh, melainkan alat-alat milik warga yang biasa dipakai untuk bertani di ladang dan membuat kerajinan bambu.
"Kami biasa bekerja di ladang memakai alat-alat itu, seperti arit, bendo, pisau dan sebagainya. Saat ratusan polisi merangsek ke Wadas, ada warga yang sedang menganyam besek (kerajinan bambu) pakai pisau. Langsung dibawa polisi," kata Siswanto (30), warga Desa Wadas kepada Kompas.com melalui telepon, Selasa malam.
Hingga Selasa malam, kata Siswanto, aparat gabungan polisi dan TNI bersenjata lengkap masih banyak yang berjaga di Desa Wadas. Tidak ada warga yang berani keluar rumah.
"Masih banyak polisi dan tentara di sini, mereka berjaga, senjata lengkap. Ada Brimob juga, pakai tameng-tameng," ujar dia.
Sementara, hari ini, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengeklaim sejumlah warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, yang ditangkap polisi sudah dikembalikan ke keluarga.
"Kondisi saat ini seluruh warga yang diamankan sudah dikembalikan semuanya kepada keluarganya," kata Ramadhan dalam Youtube Divisi Humas Polri, Rabu (9/2/2022).
https://nasional.kompas.com/read/2022/02/09/17175841/menko-polhukam-warga-desa-wadas-yang-diamankan-sudah-pulang-tidak-ada