JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengatakan, gelombang ketiga pandemi virus SARS-Cov-2 (Covid-19) yang terjadi sejak awal Februari mulai mengancam nasib tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia.
Ia pun menyoroti, bila jumlah kasus infeksi Covid-19 pada kelompok nakes kian meningkat, maka akan memengaruhi layanan rumah sakit yang saat ini sedang sangat dibutuhkan.
"Gelombang ini mulai mengancam nakes di rumah sakit. Kalau yang terinfeksi banyak dan mereka harus cuti, maka ketidaktersediaan nakes akan memengaruhi pelayanan," ujar Zubairi seperti dikutip dari akun Twitternya, @ProfesorZubairi, Senin (7/2/2022).
Kompas.com telah mendapatkan izin untuk mengutip tweet tersebut.
Ia pun menjelaskan, ancaman pada nakes tersebut bisa menjadi masalah yang berat.
Zubairi bercermin dari kondisi di Inggris, di mana layanan rumah sakit yang nyaris kolaps akibat gelombang Omicron awal Januari lalu.
Bahkan, Kementerian Pertahanan Inggris harus mengerahkan tentaranya untuk mendukung rumah sakit di London.
Pada puncak penularan Covid-19 tersebut, Inggris melaporkan lebih dari 150.000 kasus baru setiap hari selama lebih dari sepekan.
"Hal ini dapat menjadi masalah yang berat, seperti yang terjadi di Inggris. Saya harap itu tidak terjadi," kata Zubairi.
Berdasarkan data terbaru, Indonesia mencatatkan 36.057 kasus baru Covid-19 per Minggu (7/2/2022).
Jumlah itu didapatkan dari 33.803 hasil swab PCR, 25 dari TCM dan 2.229 dari antigen.
Berdasarkan hasil tersebut maka positivity rate Covid-19 harian adalah 13,58 persen.
Namun, jika tanpa menggunakan hasil positif dari tes antigen, yaitu hanya menghitung dari metode swab PCR dan TCM, maka tingkat positivity rate menunjukan angka lebih tinggi yaitu mencapai 40,49 persen.
Dengan jumlah tersebut saat ini jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air mencapai 4.516.480 orang.
https://nasional.kompas.com/read/2022/02/07/11535011/idi-gelombang-ketiga-covid-19-akibat-varian-omicron-mulai-ancam-nakes-di-rs