Salin Artikel

Soal Keluhan WNA Positif Usai Karantina, Satgas: Masa Inkubasi Varian Omicron Belum Pasti

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letjen TNI Suharyanto menanggapi adanya keluhan Warga Negara Asing (WNA) terkait proses karantina.

Keluhan itu terkait hasil tes PCR yang menunjukan hasil positif Covid-19 di akhir masa karantina.

“Orang yang dikarantina itu mungkin saat masuk itu entry testnya negatif, begitu hari ke 5, exit tesnya hari ke 6, ternyata positif,” kata Suharyanto dalam konferensi pers virtual, Kamis (3/2/2022).

Suharyanto menegaskan, situasi itu biasa terjadi. Sebab proses karantina memang dilakukan di masa inkubasi virus corona.

“Memang begitulah gunanya karantina karena varian Omicron ini inkubasinya belum pasti, antara 3 sampai 5 hari,” jelas dia.

Suharyanto menilai, munculnya dugaan terkait pihak tertentu yang merekayasa hasil tes Covid-19 terjadi lantaran mereka tidak diberi kesempatan untuk melakukan tes PCR pembanding.

Ia mengungkapkan hal itu terjadi karena pemberian fasilitas tes pembanding hanya boleh dilakukan di tiga tempat yaitu Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), RS Polri dan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Aturan itu ada pada Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor B-84.A/KA SATGAS/PD.01.02/07./2021.

“Karena tidak bisa (melakukan tes pembanding) mereka menganggap petugas hotel, aparat TNI, Polri yang berjaga di hotel itu melakukan permainan,” sebutnya.

Namun dengan mendengarkan berbagai masukan, lanjut Suharyanto, saat ini pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dan WNA diperbolehkan meminta tes PCR pembanding di beberapa rumah sakit dan laboratorium kesehatan lain, jika tak puas dengan hasil tes pertama yang dilakukan.

“Yang menurut Kemenkes sudah betul-betul kredibel dan sudah bisa dipertanggungjawabkan,” pungkas dia.

Diketahui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan mendapat laporan dari WNA asal Ukraina terkait dugaan pelanggaran aturan kekarantinaan yang dilakukan oknum-oknum tertentu.

Informasi itu disampaikannya melalui akun Instagram @sandiuno, Sabtu (29/1/2022).

Sandiaga menyebut WNA asal Ukraina itu mengalami kendala tes PCR saat akan berlibur di Bali karena dinyatakan positif Covid-19 di hari terakhir melakukan karantina.

Namun pihak hotel tak mengizinkan WNA tersebut untuk melakukan tes PCR di tempat lain.

Disisi lain, Koordinator Hotel Repatriasi PHRI Vivi Herlambang telah menampik tudingan adanya pihak hotel karantina yang melakukan pelanggaran tersebut.

Ia mengatakan terjadi kesalahpahaman antara pihak hotel dengan wisatawan.

Presiden Joko Widodo pun meminta agar pohak kepolisian mengusut kasus-kasus pelanggaran kekarantinaan itu.

Hal itu direspon oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang kemudian membentuk tim khusus untuk menangani perkara ini.

https://nasional.kompas.com/read/2022/02/03/19071551/soal-keluhan-wna-positif-usai-karantina-satgas-masa-inkubasi-varian-omicron

Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke