Salin Artikel

Jokowi: Yang Paling Penting Meminimalkan Kontak, Agar Cegah Meluasnya Penyebaran Omicron

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, tidak semua kasus Covid-19 varian Omicron membutuhkan pelayanan secara langsung di fasilitas kesehatan.

Menurutnya, yang terpenting justru meminimisasi kontak untuk mencegah semakin meluasnya penularan varian Omicron.

"Tak semua kasus Covid-19 Omicron membutuhkan layanan langsung karena gejalanya tidak membahayakan. Yang paling penting meminimalkan kontak. Ini akan mencegah penyebaran yang lebih luas," ujar Jokowi dalam keterangan video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (28/1/2022) sore.

Sehingga Jokowi menyarankan, jika masyarakat mendapati hasil tes PCR yang positif tetapi tanpa gejala sebaiknya melakukan isolasi mandiri (isoman) selama lima hari

Kemudian, bila masyarakat mengalami seperti  gejala batuk, pilek atau gejala demam, disarankan menggunakan layanan telemedisin.

"Atau dapat ke puskesmas atau ke dokter terdekat. Dengan demikian beban fasilitas kesehatan dari puskesmas sampai RS bisa berkurang," ungkap Jokowi.

"Ini penting agar fasilitas kesehatan kita dapat lebih fokus menangani pasien dengan gejala berat maupun pasien penyakit lain yang membutuhkan layanan intensif," jelasnya.

Kepala Negara menjelaskan, saat ini Indonesia sedang menghadapi lonjakan kasus varian Covid-19, terutama varian Omicron.

Kenaikan ini diperkirakan masih akan terus terjadi dalam beberapa minggu kedepan.

Namun, belajar dari lonjakan kasus varian Omicron yang sudah terjadi terlebih dahulu di berbagai negara, pemerintah sudah melakukan banyak persiapan untuk menghadapinya.

Salah satunya dengan perbaikan berbagai sarana dan prasarana fasilitas kesehatan yang disesuaikan dengan karakter varian Omicron.

"Yang berbeda dengan varian-varian sebelumnya dan membutuhkan penanganan yang berbeda pula. Salah satunya melalui layanan telemedisin atau aplikasi layanan kesehatan," tutur Jokowi.

Presiden menambahkan, masyarakat Indonesia diharapkan tetap tenang, tidak panik dan selalu melaksanakan protokol kesehatan.

"Kurangi aktivitas yang tidak perlu. Saya mengajak saudara sekalian menjaga kesehatan diri masing-masing sebaik-baiknya utk meningkatkan imunitas. Semoga kita semua dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa," tambah Jokowi.

Sementara itu, pemerintah melaporkan penambahan 9.905 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Penambahan kasus baru itu tersebar di 32 provinsi.

Maka, hingga Jumat total kasus Covid-19 di Tanah Air berjumlah 4.319.175.

Sementara itu, secara kumulatif, kasus sembuh dari Covid-19 bertambah 2.028 sehingga totalnya menjadi 4.131.333 kasus.

Kemudian, ada penambahan 7 kasus kematian akibat Covid-19. Dengan demikian, pasien Covid-19 yang meninggal dunia jadi 144.268 jiwa.

Adapun kasus aktif juga bertambah sebanyak 7.870 kasus sehingga secara total saat ini terdapat 43.574 kasus aktif Covid-19 di Indonesia

https://nasional.kompas.com/read/2022/01/28/17521761/jokowi-yang-paling-penting-meminimalkan-kontak-agar-cegah-meluasnya

Terkini Lainnya

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke