Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman usai memimpin apel gelar pasukan jajaran TNI AD wilayah Jabodetabek di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (25/1/2022).
"Tahap awal memang nanti akan duluan TNI AD," ujar Dudung.
Meski begitu, jenderal bintang empat ini mengatakan satuan yang dibangun masih berupa satuan kecil di awal kepindahan ibu kota negara. Dudung menyebut, markas yang akan dibentuk pertama kali adalah Komando Distrik Militer (Kodim) dan satuan zeni.
"Satuannya masih satuan kecil, nanti dibentuk satu Kodim kemudian satu satuan Zeni, kemudian satuan operasional tapi tidak banyak," tuturnya.
Dikutip dari website TNI, Kodim sendiri merupakan unsur TNI AD yang bertugas untuk menyelenggarakan kemampuan dan gelar kekuatan. Tak hanya itu, Kodim juga melakukan pembinaan teritorial serta menjaga keamanan di wilayahnya.
Sementara itu salah satu tugas satuan zeni, selain dalam mendukung tugas pokok TNI AD, adalah membantu program pembangunan yang dijalankan pemerintah. Selain penjinakan bahan peledak, Zeni sebagai salah satu kecabangan TNI AD pun memiliki spesialisasi di bidang konstruksi, destruksi, dan rintangan.
Saat ini, menurut Dudung, TNI AD masih menunggu perintah dari pimpinan. Ia memastikan TNI AD sendiri sudah menyiapkan tempatnya, sehingga bisa segera bergerak mana kala perintah datang.
"Kami menyesuaikan perintah dari pimpinan tentunya dari Panglima TNI kapan kita akan dilakukan di sana," sebut Dudung.
"Kemudian tempatnya. Yang jelas Kodam sudah melaporkan bahwa sudah dialokasikan beberapa tempat yang nantinya untuk TNI Angkatan Darat," imbuh mantan Pangkostrad itu.
Merujuk Buku Saku Pemindahan IKN, agenda kegiatan pada periode 2022-2024 akan dilakukan pemindahan tahap awal ke Kawasan IKN. hal ini ditunjang dengan pembangunan infrastruktur utama seperti Istana Kepresidenan, Gedung MPR/DPR RI dan perumahan.
Pemindahan ibu kota tahap awal juga meliputi pemindahan ASN serta pembangunan dan beroperasinya infrastruktur dasar untuk 500.000 penduduk.
Pangkalan militer di Penajam Paser Utara
Pada tahun 2019, Panglima TNI yang saat itu dijabat oleh Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkap satuan TNI dan pangkalan militer akan ditempatkan di Kabupaten Penajam Paser Utara dalam rencana pemindahan ibu kota baru ke Kalimantan Timur.
Hadi mengatakan, penempatan pangkalan TNI berada di wilayah yang sama dengan Istana Kepresidenan, gedung MPR/DPR, serta gedung kementerian dan lembaga lainnya.
"Konsep penempatan satuan-satuan TNI dan pangkalan militer lainnya berada di Penajam Paser Utara. Bersama Istana Presiden, gedung MPR/DPR, kementerian, lembaga negara, dan gedung kedutaan negara sahabat," kata Hadi dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Eks KSAU yang kini telah memasuki masa pensiun itu mengatakan, dibutuhkan pengamanan penuh di lokasi ibu kota baru dari serangan musuh, baik di darat, laut, maupun udara.
Hadi menyebut, pembangunan sistem pertahanan di ibu kota negara baru meliputi penangkalan serangan rudal, pesawat udara musuh, roket, infiltran, sabotase siber, serta ancaman chemical biology, nuclear, dan explosive.
"Serta memiliki jalur pendekatan dalam mobilisasi kekuatan militer baik aspek darat, laut, maupun udara sebagai persiapan rencana kontijensi dan rute evakuasi VVIP," ungkapnya.
(Penulis: Achmad Nasrudin Yahya, Haryanti Puspa Sari. Editor: Bagus Santosa, Diamanty Meiliana).
https://nasional.kompas.com/read/2022/01/26/20133691/tni-ad-segera-bangun-kodim-hingga-satuan-zeni-baru-di-awal-kepindahan-ibu