Oleh karenanya, pemerintah menyiapkan ekonomi Indonesia agar tahan dari berbagai tekanan.
“Ketika sedang menghadapi Covid-19, kita tidak dapat menghindari ketidakpastian. Kita hanya dapat menyiapkan ekonomi Indonesia agar tahan menghadapi berbagai tekanan ekonomi ini,” ujar Luhut dilansir dari siaran pers di laman resmi Kemenko Marves, Rabu (26/1/2022).
Beberapa langkah yang diterapkan yakni relaksasi kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) secara perlahan atau per level sesuai keparahan tingkat penyebaran Covid-19.
Selain itu, pemerintah mempercepat vaksinasi dan testing, tracing, treatment (3T) serta penggunaan PeduliLindungi yang terus digalakkan agar ekonomi dapat dibuka dengan aman.
Selain strategi-strategi yang telah disebutkan sebelumnya, Menko Luhut menuturkan agar pemulihan ekonomi dan transformasi ekonomi dilakukan secara berdampingan dengan mempertimbangkan tantangan global yang semakin besar.
"Misalnya, pada sektor kesehatan, Covid-19 telah memperlihatkan pentingnya reformasi sistem kesehatan nasional, dikarenakan kurangnya kapasitas rumah sakit, produksi farmasi, alkes, dan tenaga kesehatan ketika berhadapan dengan varian Delta," ungkapnya.
Luhut pun mengingatkan, varian Omicron yang saat ini penularannya meluas bukan satu-satunya ketidakpastian yang dihadapi Indonesia pada 2022.
Akan ada berbagai tantangan global yang kompleks, seperti penurunan likuiditas dari tapering off, default di sektor properti China, hingga ancaman perubahan iklim.
“Kita sempat mengalami kesulitan untuk mendapatkan obat-obat penting, ketika negara lain mendahulukan kepentingan domestik masing-masing,” tutur Menko Luhut.
Dengan kondisi tersebut, pemerintah menyadari pentingnya investasi di sektor kesehatan. Sehingga menurutnya banyak negara kini juga fokus pada hal yang sama.
"Karena mereka tidak ingin terjebak dalam supremasi China dan India sebagai pusat produksi farmasi,” ungkap Luhut.
Kemudian, di sektor komoditas, pemerintah terus memprioritaskan untuk menerapkan hilirisasi agar tidak bergantung pada ekspor bahan mentah.
Sejauh ini hilirisasi telah dilakukan di sektor kelapa sawit untuk B30 dan biji nikel yang diproses menjadi bahan besi baja.
Pengolahan biji nikel ini akan sejalan dengan pengembangan kendaraan listrik yang menggunakan nikel sebagai katoda baterai listrik.
https://nasional.kompas.com/read/2022/01/26/17022851/luhut-kita-siapkan-ekonomi-agar-tahan-hadapi-ketidakpastian-akibat-pandemi