Adapun bentrokan antara dua kelompok masyarakat yang menewaskan belasan orang telah terjadi di wilayah tersebut pada Selasa (25/1/2022).
"Polda jajaran langsung berkoordinasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat untuk mencegah tidak ada aksi balasan atau aksi lainnya," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Selasa.
Menurut Dedi, pertemuan antara kedua kelompok yang terlibat bentrokan juga sudah dilakukan.
Hal itu dilakukan untuk mencegah serta tidak melakukan aksi lanjutan.
"Polsek Sorong Timur telah melakukan pertemuan antara kelompok," ujar Dedi.
Berdasarkan data sementara, bentrokan itu mengakibatkan 19 orang meninggal dunia.
Sebanyak satu orang meninggal dunia akibat bentrokan. Sedangkan 18 lainnya diduga meninggal dunia akibat kebakaran di tempat hiburan tersebut.
Dedi menambahkan, polisi juga telah melakukan penyelidikan serta penyidikan dengan melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi dari peristiwa bentrokan itu.
"Penyelidikan melakukan pemeriksaan saksi-saksi untuk memproses tuntas kasus kejadian ini. Lalu jajaran juga menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP)," ucapnya.
Lebih lanjut, jajaran Polda Papua Barat saat ini sedang melakukan pencarian terhadap pelaku dan aktor intelektual dari bentrokan tersebut.
"Saat ini sedang dilakukan penyelidikan dan penyidikan untuk mengungkap aktor intelektual dan pelaku dari dua kelompok tersebut," tegas Dedi.
https://nasional.kompas.com/read/2022/01/25/12435681/polisi-koordinasi-dengan-tokoh-masyarakat-antisipasi-bentrokan-susulan-di