Salin Artikel

Cerita Pramono Anung tentang Megawati: Pernah Akan Pecat Kader yang Mau Interupsi Pidato SBY

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan 2005-2010, Pramono Anung bercerita tentang sosok Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang dinilai menjunjung tinggi marwah konstitusi.

Hal itu, ujar dia, selalu diajarkan kepada kader-kadernya saat di berada di dalam maupun di luar pemerintahan.

"Di luar kekuasaan ataupun di dalam kekuasaan Bu Mega itu selalu mengajarkan terhadap konstitusi," ujar Pramono dalam acara "Sikap Hidup Merawat Pertiwi", Minggu (23/1/2022).

Pramono pun mencontohkan salah satu peristiwa kala kader PDI Perjuangan yang akan melakukan intrupsi saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pidato kenegaraan.

Menurut dia, Megawati tak segan-segan akan memberhentikan kader yang akan memotong pidato seorang presiden.

Sebab, ujar Pramono, Ketua Umum PDI Perjuangan itu menjunjung tinggi nilai-nilai konstitusi dalam bernegara.

"Bahkan pernah kejadian di tahun 2005-2006, teman-teman itu akan melakukan interupsi di sidang 17 Agustus-an, pada saat presiden menyampaikan nota keuangan," papar Pramono.

"Itu Ibu marah sekali, marah dan memberikan perintah, 'siapapun yang melakukan interupsi kepada presiden saya akan pecat saat itu juga'," ucap dia.

Menurut Sekretaris Kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo ini, Megawati juga sangat menghargai perbedaan pendapat.

Namun, bagi Putri proklamator itu, perbedaan pendapat tetap harus taat, patuh dan tunduk pada konstitusi.

Lebih jauh, Pramono mengeklaim bahwa PDI Perjuangan memiliki sikap yang jelas sebagai partai politik.

Menurut dia, sebagai partai besar yang pernah mengalami posisi di dalam maupun di luar pemerintahan, partainya selalu memiliki sikap tegas untuk kemajuan negara.

"Kita partai yang kelaminnya jelas, mau jadi oposisi, oposisi betulan, ya mau jadi bagian dari pemerintah ya kita support betulan," ucap Sekjen PDI Perjuangan tersebut.

Pramono mengemukakan, saat PDI Perjuangan di luar koalisi pemerintahan yang saat itu dipimpin Presiden SBY, partainya selalu memberikan kritik yang tajam.

Bersama dengan itu, ucap dia, partai berlambang banteng itu juga memberikan solusi-solusi alternatif untuk pemerintahan dalam kritik yang disampaikan.

"Ketika kita di luar pemerintahan pada periode pertama pemerintahan Pak SBY pasti mereka merasakan bagaimana PDI Perjuangan walaupun jumlah kursinya tidak banyak tetapi di parlemen kita sangat kuat," ucap Parmono.

"Dan kita mengkritisi dengan cara yang mungkin dianggap orang lebih cerdas. Sehingga selalu ada pembedanya, kalau kita misalnya mengkritik soal sesuatu, kita tidak hanya mengkritik, tetapi kita selalu memberikan solusi alternatif," kata dia.

Sekretaris Kabinet Indonedia Maju ini menambahkan, selalu ada solusi yang ditawarkan PDIP untuk menjadi alternatif jalan keluar permasalahan banga.

Partainya, kata dia, tidak hanya "asal beda" saat berada di luar pemerintahan yang tengah berkuasa.

"Sekarang ini, kalau kritiknya hanya sekedar tidak mau ini, tidak mau itu, ya kita tidak terlalu persoalkan. Tetapi kalau kritiknya kemudian di lapangannya juga nampak, di DPR-nya juga nampak, di publiknya, di media juga nampak maka itu akan dihormati orang," tutur Pramono.

"Jadi oposisi enggak (hanya) sekedar beda, enggak asal beda, dan (PDI Perjuangan) kelaminnya selalu jelas," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2022/01/23/20485011/cerita-pramono-anung-tentang-megawati-pernah-akan-pecat-kader-yang-mau

Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke