Dia menilai, apabila nomor pelat itu didapat karena Komisi III bermitra dengan polisi, maka dirinya pun seharusnya memiliki pelat tersebut.
"Saya katakan itu bukan, seharusnya kita punya hak yang sama dong," kata Lodewijk di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (21/1/2022).
Menurut dia, seharusnya ia juga mendapatkan pelat tersebut. Hal ini karena Lodewijk merupakan Wakil Ketua DPR bidang politik dan keamanan yang mana juga membidangi salah satunya kepolisian.
"Saya sebagai polhukam ya kan saya mengkoordinasi komisi I, II, III, Baleg dan BKSAP," jelasnya.
Oleh karena itu, Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar ini menilai, nomor pelat itu kemungkinan besar didapat karena Arteria memiliki hubungan dekat dengan polisi.
"Saya pikir itu hubungan pribadi yang bersangkutan dengan aparat yang terkait dengan itu," imbuh Lodewijk.
Di sisi lain, Lodewijk mengaku hanya mendapat keistimewaan dengan mobil yang dikawal oleh kepolisian di jalan.
Hal itu didapatkannya karena jabatan sebagai Wakil Ketua DPR.
"Setahu saya mobil-mobil itu sifatnya pengawalan ya, seperti saya sebagai wakil ketua DPR kan ada ya. Saya keluar kota jauh maka saya tidak menggunakan motor untuk pengawalan, tapi saya menggunakan yang mobil," jelasnya.
Diketahui, mobil-mobil milik Arteria Dahlan yang diparkir di Gedung DPR menjadi perhatian karena pelatnya mirip nopol dinas Polisi.
Anggota DPR ini mengaku pelat mobil tersebut hanya tatakan, namun ternyata terdaftar dalam sistem milik Polri.
Kelima mobil yang dimaksud tampak berada di parkiran basement Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu kemarin.
Mobil-mobil Arteria Dahlan itu bermerek Mitsubishi Grandis warna hitam, Toyota Fortuner warna putih, Toyota Vellfire warna hitam, Nissan X-Trail warna putih, dan Mitsubishi Pajero warna hitam.
https://nasional.kompas.com/read/2022/01/21/16020121/nomor-pelat-arteria-serupa-polisi-pimpinan-dpr-duga-didapat-karena-hubungan