Salin Artikel

Jadi Calon Pangkostrad, I Nyoman Cantiasa Eks Danjen Kopassus yang Janji Hancurkan Teroris Papua

JAKARTA, KOMPAS.com - Mayjen I Nyoman Cantiasa masuk dalam bursa calon Pangkostrad. Sosok Pangdam XVIII/Kasuari itu dikenal tegas karena berjanji untuk menghancurkan kelompok serapatis teroris di Papua.

Nama Cantiasa muncul setelah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan, kursi Pangkostrad yang sudah dua bulan kosong akan diisi oleh perwira tinggi TNI AD bintang dua.

Jabatan Pangkostrad sebenarnya posisi bagi perwira tinggi berpangkat letnan jenderal (letjen). Hanya saja, perwira berpangkat mayjen memiliki peluang untuk bisa mengisinya karena akan mendapat promosi kenaikan pangkat sebagai letjen usai dilantik sebagai Pangkostrad.

"Semua bintang dua yang eligible (layak), itu yang untuk AD (Pangkostrad)," kata Andika seusai rapat koordinasi tingkat menteri di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, Senin (17/1/2022).

Nama Cantiasa mengemuka dari beberapa perwira berpangkat Mayjen yang dinilai memiliki kans sebagai Pangkostrad.

Selain Cantiasa, perwira tinggi yang masuk bursa Pangkostrad seperti Pangdam IX/Udayana Mayjen Maruli Simanjuntak, Pangdam III/Siliwangi Agus Subiyanto, dan Pangdam VI/Mulawarman Mayjen Teguh Pujo Rumekso.

Pernah Jadi Danjen Kopassus

Dikutip dari Tribunnews.com, Mayjen I Nyoman Cantiasa dikenal berpengalaman dalam operasi pertempuran.

Pria kelahiran Buleleng, Bali ini merupakan lulusan Akmil tahun 1990 dan berpengalaman di kecabangan infanteri. Cantiasa juga merupakan peraih gelar Adhi Makayasa (lulusan terbaik) di angkatannya.

Di awal karirnya, Cantiasa banyak menghabiskan tugas di satuan pasukan khusus TNI AD, Kopassus. Di korps baret merah itu, Cantiasa pernah menjadi komandan satuan khusus Kopassus penanggulangan teror.

Cantiasa menjabat sebagai Komandan Detasemen Khusus 81 Penanggulangan Teror atau Dansat-81/Gultor Kopassus pada tahun 2010. Sebelum menjadi komandan di satuan elite TNI ini, Cantiasa pernah ikut dalam Operasi Pembebasan sandera Mapenduma 1996.

Saat itu ia masih berpangkat Letnan Satu (Lettu), dan menjabat sebagai Wakil Komandan (Wadan) Sub Tim Sat-81/Gultor. Bersama prajuritnya, Cantiasa menjadi salah satu perwira yang berhasil membebaskan warga ketika disandera kelompok separatis Papua, termasuk warga negara asing (WNA).


Cantiasa banyak bergelut dalam operasi pertempuran di daerah konflik. Selain di Papua, ia pernah ikut pertempuran di Timor Timur hingga Aceh.

Memiliki sejumlah keahlian spesialis seperti gultor dan intel analisis, Cantiasa banyak dipercaya bertugas hingga ke luar negeri. Mulai dari Australia, Kamboja, Korea Selatan, Perancis, hingga Jerman.

Nyoman Cantiasa pun pernah menjadi komandan di Batalyon 811 atau Aksi Khusus (Aksus). Ia kemudian menduduki kursi komandan Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus).

Berbagai prestasi yang ditorehkan Cantiasa membuatnya sampai pada pucuk tertinggi Kopassus. Ia dipercaya menjadi Danjen Kopassus pada tahun 2019 hingga akhirnya dipromosi sebagai Pangdam Kasuari di tahun 2020.

Aksi gebrak meja jadi sorotan

Nama Mayjen I Nyoman Cantiasa sempat menjadi sorotan tahun lalu. Alasannya karena ia menunjukkan kemarahan saat anak buahnya gugur setelah diserang oleh kelompok separatis Papua.

Sebanyak 4 prajurit TNI yang bertugas di Pos Persiapan Koramil Kisor, Distrik Maybrat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, gugur setelah diserang sekitar 50 orang, Kamis (2/9/2021).

Cantiasa menyatakan, para pelaku adalah Kelompok Separatis Teroris (KST) yang ingin mengacaukan situasi keamanan. Dengan tegas ia memastikan, aparat akan tegas apa saja yang berusaha melawan.

"Saya sudah memerintahkan kepada Dankoops Korem 181 untuk melakukan pengejaran," kata Cantiasa, saat itu.

Mantan Kasdam Cenderawasih itu berang akibat ulah KST yang terus menyerang aparat keamanan di Papua.

Cantiasa lalu mengungkapkan kemarahannya sambil berjanji akan menghancurkan KST. Ia juga berjanji terus menjaga keamanan warga bumi cenderawasih tersebut.

"Kalau dia berani gebrak meja, kita harus hancurkan dia," ucap Cantiasa, sambil menggebrak meja.

"Saya selaku Pangdam Kasuari, akan menjamin keamanan wilayah Provinsi Papua Barat," lanjut dia.

Alasannya karena sempat menjadi Komandan Paspampres Presiden Joko Widodo dan merupakan menantu Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Meski begitu, Mayjen Cantiasa dinilai masih tetap memiliki peluang menggantikan Jenderal Dudung Abdurachman yang diangkat sebagai KSAD.

"Apabila pengisian itu mempertimbangkan aspek senioritas, ada sejumlah senior di generasi Akmil 90-an yang juga layak, memiliki prestasi dan kaya pengalaman. Di antaranya ada nama I Nyoman Cantiasa, dan Teguh Pujo Rumekso,"ungkap Direktur Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi..

Sebagai perwira tinggi yang memiliki banyak pengalaman, Cantiasa dinilai lebih eligible. Menurut Khairul Fahmi, Cantiasa dan Mayjen Teguh mempunyai kans lebih besar apabila pemilihan Pangkostrad dilihat dari sisi senioritas.

"Ada sejumlah senior di generasi Akmil 90an yang juga layak, memiliki prestasi dan kaya pengalaman," tuturnya.

https://nasional.kompas.com/read/2022/01/20/13584041/jadi-calon-pangkostrad-i-nyoman-cantiasa-eks-danjen-kopassus-yang-janji

Terkini Lainnya

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke