Salin Artikel

Kala Komisi II Debat "Bau Balsem" Saat Rapat dengan Timsel Calon Anggota KPU-Bawaslu

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Komisi II DPR dengan Panitia Seleksi (Pansel) calon anggota KPU dan Bawaslu sempat diramaikan debat berkaitan bau balsem.

Hal ini terjadi ketika anggota Komisi II DPR Agung Widyantoro menyampaikan terkait uji kemampuan kesamaptaan yang seharusnya dipertimbangkan menjadi syarat oleh tim seleksi calon anggota KPU-Bawaslu.

Hal tersebut, kata dia, mengingat Pemilu 2024 akan menjadi beban kerja yang berat karena dilakukan serentak.

"Sejauh mana timsel ini juga melakukan uji kemampuan kesamaptaan. Seperti Pak Gaus dulu mau masuk anggota DPR RI, tes kesehatan tidak hanya ke Puskesmas meminta stempel sama dokter Puskesmas. Tapi disuruh lari, treadmil sampai terengah-engah kemudian di situ diuji nafasnya panjang," kata Agung dalam rapat Komisi II DPR, Rabu (19/1/2022).

Agung kemudian menilai wajar apabila anggota Komisi II DPR Guspardi Gaus bahkan bisa berbicara banyak dalam durasi yang panjang. Hal ini lantaran tes kesamaptaan yang telah dilaluinya.

"Karena beliau rangking pertama pak di Komisi II ini, pada saat treadmil itu, kesamaptaan," terang dia.

Setelah itu, politikus Partai Golkar ini menanyakan kepada tim seleksi apakah menggunakan uji kesamaptaan di dalam proses seleksi calon anggota KPU-Bawaslu.

Dia menanyakan apakah uji kesamaptaan juga menjadi syarat dalam memutuskan sebanyak 14 calon anggota KPU dan 10 calon anggota Bawaslu.

"Jangan nanti di antara komisioner-komisioner, maaf, rapat batuk-batuk. Udah AC-nya dingin dari belakang itu, pakai jaket, jaketnya sudah dibikin bolak-balik, pengadaannya cukup besar, miliaran begitu ya. Tapi ternyata baunya minyak kayu putih, misalkan, atau Rheumason. Ini kan mengganggu kerjanya," cerita Agung.

Padahal, menurut dia, kedatangan komisioner itu ke Komisi II DPR nantinya akan membahas seputar bagaimana menciptakan pesta demokrasi yang bisa melahirkan pemimpin berkualitas.

Namun, karena tercium bau balsem, maka dikhawatirkan hal tersebut mengganggu jalannya rapat.

"Komisionernya datang pakai training, rhemason dan sebagainya. Saya perlu tahu itu (uji kesamaptaan), terima kasih," tutur Agung.

Menanggapi pandangan Agung, Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia mengatakan, perdebatan soal bau balsem tersebut sudah melebar dari inti rapat.

Sebaliknya, ia mengingatkan kepada peserta rapat bahwa kerja-kerja tim seleksi sudah selesai. Sehingga, menurut dia, saran dan masukan kepada tim seleksi itu tidak akan mengubah hasil seleksi dari timsel.

"Bapak mau cerita soal Rheumason segala macam, udah jadi (calon anggota KPU-Bawaslu). Kecuali catatannya nanti timsel berikutnya lima tahun, enggak boleh pakai Rheumason, bisa bisa begitu," ujar Doli.

Ia mengungkapkan, tim seleksi tersebut selalu memberikan laporan ke Komisi II DPR terkait setiap tahapan seleksi.

"Mereka mau kulanuwun, sudah selesai. Pertama datang, sudah selesai juga. Jadi, jangan terlalu melebar ke mana-mana menurut saya," tambah politisi Golkar itu.

https://nasional.kompas.com/read/2022/01/19/15370081/kala-komisi-ii-debat-bau-balsem-saat-rapat-dengan-timsel-calon-anggota-kpu

Terkini Lainnya

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke