Muhadjir mengemukakan hal itu pada Selasa (18/1/2022) siang selepas rapat percepatan penanganan bencana alam gempa bumi di Kabupaten Pandeglang, Banten.
“Gempa bumi 14 Januari 2022, sebagaimana kita tahu, berdampak kepada 48 kecamatan, di 166 desa atau kelurahan,” kata Muhadjir dalam jumpa pers virtual.
“Yang terparah adalah di Kecamatan Sumur, Cikeusik, Cimanggu, (ketiganya di) Kabupaten Pandeglang dan Lebak,” tambahnya.
Muhadjir mengeklaim, langkah-langkah yang dilakukan sejumlah kementerian dan lembaga sudah sesuai harapan, utamanya Kementerian Sosial, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Kementerian Kesehatan, bersama dengan pemerintah kabupaten masing-masing, didukung oleh TNI dan Polri.
“Terutama pada tahap tanggap darurat bencananya,” ujar Muhadjir.
Selepas tahap tanggap darurat, pemerintah akan mulai membahas tahap berikutnya, yaitu tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
Perbaikan sarana dan prasarana umum disebut dalam situasi sangat mendesak, terutama dalam hal pendidikan.
“Sekolah dan madrasah akan kami prioritaskan untuk diperbaiki, selain puskesmas dan masjid/tempat ibadah,” ujar Muhadjir.
Sebelumnya, wilayah Kecamatan Sumur, Pandeglang, menjadi pusat gempa bermagnitudo 6,6 yang terjadi pada Jumat lalu.
Hingga kemarin, BPBD Banten mencatat ada 2.531 rumah rusak, terdiri dari rusak ringan 1.618, rusak sedang 518, rusak berat 395 di wilayah itu.
Selain rumah, sejumlah bangunan umum juga rusak. Tercatat ada 51 sekolah, 16 puskesmas, 20 sarana ibadah, 4 kantor pemerintah, 3 tempat usaha rusak.
Setelahnya, sedikitnya dua gempa susulan berkekuatan kecil terjadi.
Gempa juga terjadi lagi pada Sabtu lalu, juga di wilayah Sumur, dan pada Senin kemarin dengan magnitudo 5,4 di 84 kilometer barat daya Bayah, Banten.
https://nasional.kompas.com/read/2022/01/18/16350561/48-kecamatan-di-banten-terdampak-gempa-14-januari-sumur-dan-cikeusik