Salin Artikel

Amphuri Nilai Tim Advance yang Terpapar Covid-19 Tak Bisa Jadi Acuan Penyelenggaraan Umrah

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Zaky Zakaria Anshary menilai, keberadaan sejumlah anggota Tim Advance Mitigasi Sistem Umrah yang positif Covid-19 usai kembali dari Arab Saudi, tak bisa menjadi patokan dalam penyelenggaraan ibadah umrah. 

Menurut Zaky, seharusnya semua pihak dapat menunggu kepulangan grup umrah pertama yang berangkat pada 8 Januari lalu. Mereka dijadwalkan tiba di Tanah Air pada 19-20 Januari 2022.

"Group advance tidak bisa menjadi acuan penyelenggaraan Umrah, karena tim advance banyak berinteraksi dengan banyak pihak untuk urusan hotel, visa dan lain-lain," kata Zaky saat dihubungi Kompas.com, Senin (17/1/2022).

Dari kedatangan grup tersebut, imbuh dia, baru dapat dijadikan patokan evaluasi penyelenggaraan ibadah umrah di tengah pandemi.

Selain itu, Zaky membeberkan sejumlah catatan atas kabar positifnya beberapa anggota tim Advance Mitigasi Sistem Umrah.

Pertama, ia menyoroti soal keberadaan 11 orang anggota tim yang positif Covid-19. Pasalnya, ketika hendak pulang ke Tanah Air, mereka sudah melaksanakan tes PCR di Arab Saudi dan hasilnya negatif.

"Dan saat kembali ke Indonesia saat PCR pertama semua negatif," ujarnya.

Namun, setelah tes PCR kedua usai menjalani karantina selama tujuh hari, mereka justru dinyatakan positif Covid-19.

"Ini perlu ada penelitian apakah terpapar saat di karantina di Indonesia," terang dia.

Di samping itu, Zaky mengatakan bahwa ada anggota tim yang merupakan pasangan suami istri. Selama di Saudi maupun karantina, mereka tinggal satu kamar.

Namun ketika diperiksa, sang suami negatif, sementara sang istri positif Covid-19.

Zaky juga menyoroti adanya kejanggalan atas perbedaan hasil tes PCR kedua, di mana dalam hasil print dinyatakan positif, tapi dalam aplikasi PeduliLindungi justru negatif.

"Hal ini ada dugaan human error," lanjut dia.

Dia juga mempertanyakan aturan karantina luar negeri yang kini masih diterapkan Indonesia.

Menurut dia, di Amerika yang kasus hariannya sudah satu juta per hari pun belum menerapkan aturan karantina dari luar negeri.

"Belum ada pemberlakuan karantina dari kedatangan luar negeri, begitu juga Inggris yang tinggi hanya karantina mandiri," ungkap Zaky.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Subdirektorat Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Umrah dan Ibadah Haji Khusus Kementerian Agama, M Noer Alya Fitra mengonfirmasi ada sejumlah anggota "Tim Advance Mitigasi Sistem Umrah" yang positif Covid-19 sepulang dari Arab Saudi.

Namun, Noer mengaku belum mengetahui secara pasti jumlah anggota yang terpapar.

"Saya jumlahnya belum tahu. Tapi mereka banyak yang positif setelah pulang dari Arab Saudi," kata Noer saat dihubungi, Senin (17/1/2022).

https://nasional.kompas.com/read/2022/01/17/18524931/amphuri-nilai-tim-advance-yang-terpapar-covid-19-tak-bisa-jadi-acuan

Terkini Lainnya

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke