Salin Artikel

Siapa Capres Pilihan Jokowi?

Pilpres masih sekitar dua tahun lagi. Namun semua partai politik sudah sibuk menyiapkan diri.

Tak hanya soal menakar dan menyusun peta koalisi, namun juga memilah dan memilih siapa saja yang layak diusung untuk menggantikan Jokowi sebagai presiden RI.

PDI Perjuangan sebagai partai yang mengusung Jokowi menyatakan, capres yang akan mereka usung harus sejalan dan senapas dengan Jokowi, khususnya terkait arah kebijakan pembangunan.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bahkan akan mendengarkan dan menimbang masukan Jokowi terkait pasangan capres-cawapres yang akan mereka sodorkan.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto secara gamblang menyatakan, capres-cawapres yang akan diusung partainya harus memiliki napas pembangunan yang sama dengan Jokowi.

Untuk itu Jokowi akan memberi masukan kepada Megawati terkait capres-cawapres yang akan dipilih partai pemenang Pemilu 2019 ini.

Menarik simpati

Pernyataan yang disampaikan di peringatan HUT Ke-49 PDI Perjuangan ini agak mengejutkan.

Pasalnya, selama ini PDI Perjuangan selalu enggan berbicara perihal Pilpres dan pencapresan.

Selain karena masih lama, Megawati sebagai orang nomor satu di partai ini juga belum menentukan siapa yang akan diusung dan dicalonkan.

Ada dugaan, sikap PDI Perjuangan ini merupakan salah satu strategi guna mengail simpati dan dukungan. Tak hanya dari Jokowi, namun juga dari para relawan.

Karena, meski secara resmi belum diputuskan PDI Perjuangan dikabarkan akan mengusung Puan.

Sayangnya, elektabilitas Puan masih jauh dari harapan. Sementara, tak hanya relawan, sejumlah kader PDI Perjuangan justru mendukung Ganjar Pranowo, bukan Puan.

Jokowi secara resmi memang belum menentukan dan mengarahkan, akan kemana dukungan relawannya dialamatkan.

Dia meminta barisan relawan yang selama ini mendukungnya untuk bersabar menunggu arahan. Hal itu dilakukan karena Jokowi tahu, jaringan relawannya diperebutkan.

Meski demikian, sejumlah kelompok relawan sudah mulai terbuka memberikan dukungan.

Jokowi Mania (Joman), misalnya. Secara terbuka salah satu kelompok relawan Jokowi ini mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 nanti.

Mereka bahkan sudah mengubah nama dari Joman menjadi GP Mania, kepanjangan dari Ganjar Pranowo Mania.

King maker

Meski sudah tidak bisa maju lagi karena terganjal konstitusi, Jokowi dianggap memiliki peran penting dalam Pilpres nanti.

Posisinya sebagai presiden dua periode dan barisan jaringan relawannya yang masih setia dan militan diprediksi akan membuat suara dan pilihan Jokowi ikut menentukan.

Suara dan arah dukungan Jokowi terkait pasangan capres-cawapres memang dinanti.

Tak hanya oleh relawan namun juga partai politik yang sudah ancang-ancang menyusun koalisi dan melirik sosok yang akan diusung dalam Pilpres 2024 nanti.

Pilihan Jokowi dianggap akan memengaruhi elektabilitas dan dukungan masyarakat bagi kandidat.

Jokowi tak hanya dibutuhkan, namun juga sangat berkepentingan dengan siapa yang akan menggantikan dia lima tahun ke depan setelah dia mengakhiri masa jabatan.

Pasalnya, selama dua periode menjabat Jokowi sudah membuat sejumlah kebijakan serta membuat arah pembangunan bangsa ke depan.

Sejumlah kebijakan dan program yang sudah ia tetapkan membutuhkan kesinambungan.

Tak hanya dari sisi ekonomi dan sosial, namun juga pembangunan infrastruktur yang masih berjalan.

Sejak awal menjabat, Presiden Jokowi sangat ‘concern’ dengan ekonomi dan pembangunan infrastruktur.

Ia tak hanya menyelesaikan sejumlah proyek infrastruktur yang sebelumnya mangkrak dan tak berjalan, namun juga membuat sejumlah proyek baru seperti kereta cepat, jalan tol dan bendungan.

Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru sebagai proyek berskala besar juga diyakini tak akan selesai di era Jokowi.

Nasib proyek yang berlokasi di Kalimantan Timur yang rencanannya akan dimulai tahun 2022 ini ada di tangan presiden setelah Jokowi.

Untuk itu, Jokowi sangat berkepentingan terhadap sosok yang akan menggantikan dia nanti.

Jokowi tentu tak ingin arah pembangunan serta sejumlah proyek strategis nasional yang sudah ia canangkan tak berjalan sesuai harapan.

Saat ini ada sejumlah nama yang digadang-gadang berpeluang untuk ikut kontestasi di Pilpres 2024 nanti.

Mulai dari sejumlah kepala daerah, elite politik hingga jajaran menteri di kabinet Jokowi.

Lalu, siapa kira-kira capres pilihan Jokowi? Saksikan pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (12/1/2022), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 20.00 WIB.

https://nasional.kompas.com/read/2022/01/12/11271111/siapa-capres-pilihan-jokowi

Terkini Lainnya

Imigrasi Bakal Terapkan 'Bridging Visa' Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

Imigrasi Bakal Terapkan "Bridging Visa" Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

Nasional
Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

Nasional
Seluruh Kantor Imigrasi Kini Layani Pembuatan Paspor Elektronik

Seluruh Kantor Imigrasi Kini Layani Pembuatan Paspor Elektronik

Nasional
KPK Sebut Nasdem Sudah Kembalikan Rp 40 Juta dari SYL

KPK Sebut Nasdem Sudah Kembalikan Rp 40 Juta dari SYL

Nasional
17 Agustus 2024, Paspor RI Ganti Warna

17 Agustus 2024, Paspor RI Ganti Warna

Nasional
Komisi VIII DPR Harap Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Akhiri Penderitaan Rakyat Palestina

Komisi VIII DPR Harap Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Akhiri Penderitaan Rakyat Palestina

Nasional
PAN Sebut Susunan Kabinet Prabowo Akan Dibahas Usai Gugatan di MK Selesai

PAN Sebut Susunan Kabinet Prabowo Akan Dibahas Usai Gugatan di MK Selesai

Nasional
DPR RI Resmi Sahkan RUU Desa Menjadi UU, Jabatan Kades Kini Jadi 8 Tahun

DPR RI Resmi Sahkan RUU Desa Menjadi UU, Jabatan Kades Kini Jadi 8 Tahun

Nasional
Menko Polhukam Akan Bentuk Tim Tangani Kasus TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Menko Polhukam Akan Bentuk Tim Tangani Kasus TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

Nasional
Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Nasional
Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Nasional
Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Nasional
Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Nasional
DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke