Ferdinand diperiksa sebagai saksi terlapor.
“10 Januari dipanggil untuk memberikan keterangan,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/1/2022).
Pemanggilan ini dilakukan setelah polisi memeriksa sejumlah saksi dan saksi ahli terkait kasus Ferdinand.
Adapun sebelumnya Ferdinand dilaporkan terkait sebuah twit yang diduga bermuatan SARA yang ditulisnya beberapa waktu lalu.
Laporan ini dibuat oleh Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama dan terdaftar dengan nomor LP/B/007/I/2022/SPKT/BARESKRIM POLRI tertanggal 5 Januari 2022.
Terkait kasus ini, Ferdinand dipersangkakan Pasal 45 (a) ayat 2 jo Pasal 28 ayat 2 tentang Undang-Undang 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Subsider Pasal 14 ayat 1 dan ayat 2 KUHP.
Terpisah, Ferdinand sendiri mengaku siap untuk memenuhi panggilan polisi.
“Saya akan hadir di Bareskrim jam 10 hari Senin, tiba di sana untuk memenuhi panggilan kepolisian,” kata Ferdinand kepada Kompas.com, Jumat (7/1/2022).
Ia menyampaikan akan menjelaskan ke penyidik bahwa dirinya bukan penyebab dari kegaduhan yang muncul terkait twit yang diunggahnya.
Menurut dia, justru pelapor yang menjadi penyebab keriuhan dan kegaduhan saat ini.
“Tapi pelapor lah yang mengakibatkan kegaduhan ini, bahwa dia membangun opini ini adalah Kristen dengan Islam,” ujarnya.
Ferdinand juga mengatakan bahwa dirinya sudah menjadi mualaf sejak 2017. Pelapor, lanjut dia, telah membuat opini yang cenderung salah dan mencemarkan nama baiknya.
“Dia tidak tahu bahwa saya adalah seorang muslim saya sudah mualaf sejak 2017 sehingga dia membangun opini yang salah,” ungkapnya.
Sebagai informasi, dalam akun media sosialnya @FerdinandHaean3, Ferdinand mengunggah sebuah tulisan berkonten SARA yang diduga menyinggung pihak tertentu.
Ferdinand sendiri sudah menghapus tulisannya dan mengunggah video klarifikasi. Dalam videonya, ia menjelaskan, isi twitnya terkait dialog imajiner antara pikiran dan hatinya sendiri.
"Sekali lagi, saya tegaskan tidak ada niat saya untuk menyerang kelompok tertentu, agama tertentu, kaum tertentu, atau orang tertentu. Itu adalah dialog imajiner antara pikiran dan hati saya yang memang kebetulan kemarin saya sedang banyak beban," ungkap dia dalam video klarifikasinya.
https://nasional.kompas.com/read/2022/01/10/07122871/senin-ini-ferdinand-hutahaean-dipanggil-polisi-terkait-twit-diduga-bermuatan