Salin Artikel

Kasus Omicron Mayoritas dari Perjalanan Luar Negeri, Kemenkes: Dari Turki Kebanyakan Wisatawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron di Indonesia paling banyak ditemukan dari pelaku perjalanan asal Turki dan Arab Saudi.

Nadia mengatakan, mereka yang melakukan perjalanan dari Turki kebanyakan adalah para wisatawan. Sementara, mereka yang tiba dari Arab Saudi mayoritas adalah pekerja migran Indonesia (PMI).

"Dari Turki itu kebanyakan wisatawan, tapi kalau dari negara Arab Saudi dan beberapa negara lainnya kebanyakan PMI," kata Nadia dalam diskusi secara virtual melalui kanal YouTube BNPB, Kamis (30/12/2021).

Nadia mengatakan, pemerintah tidak mungkin menutup pintu masuk bagi warga negara Indonesia (WNI) yang ingin kembali ke Tanah Air.

Sementara itu, terkait pelarangan masuknya warga negara asing (WNA) dari Turki dan Arab Saudi ke Indonesia, Nadia mengatakan, pemerintah masih melakukan kajian.

"Nah apakah WNA-nya perlu dilakukan pelarangan seperti 13 negara lainnya itu masih terus kita kaji," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Kasubdit Pelayanan Kegawatdaruratan Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan Asral Hasan mengatakan, mayoritas kasus Covid-19 varian Omicron berasal dari pelaku perjalanan asal Turki.

"Distribusi kasus bahwasanya mayoritas dari pelaku perjalanan luar negeri dari Turki," kata Asral dalam diskusi yang disiarkan kanal YouTube RSPI Sulianti Saroso, Kamis.

Asral mengatakan, dari jumlah kasus yang ada saat ini, pasien yang terinfeksi Varian Omicron sudah mendapat vaksinasi dosis lengkap.

Selain itu, mayoritas pasien Covid-19 dari varian Omicron berusia 40-49 tahun.

"Untuk diagnosisnya PCR maupun Rapid Antigen masih baik mendeteksi omicron tapi perlu penelitian lebih lanjut," ujarnya.

Berikut ini rincian kasus Covid-19 dari varian Omicron yang dibawa pelaku perjalanan luar negeri:

• Turki: 20

• Arab Saudi: 13

• Uni Emirat Arab: 5

• Amerika Serikat: 3

• Jepang: 3

• London: 3

• Malaysia: 3

• non PPLN: 3

• Malawi: 2

• Republik Kongo: 2

• Spanyol: 2

• Irlandia: 2

• Dubai: 1

• Inggris: 1

• Kenya: 1

• Korea Selatan: 1

• Mesir: 1

• Nigeria: 1

• Ukraina: 1

https://nasional.kompas.com/read/2021/12/30/18521581/kasus-omicron-mayoritas-dari-perjalanan-luar-negeri-kemenkes-dari-turki

Terkini Lainnya

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke