JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) perlu mengubah strategi pemasaran politik mereka jika ingin mendongkrak elektabilitasnya pada Pemilihan Umum 2024.
Menurut Hendri, gaya politik Ketua Umum PSI Giring Ganesha yang seringkali menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan justru tidak disukai oleh anak-anak muda, kelompok yang menjadi pangsa pasar bagi PSI.
"Sangat disayangkan, tidak pantas sebuah partai politik dan seorang ketum partai politik melakukan komunikasi politik negatif seperti itu di depan presiden pula," kata Hendri saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/12/2021).
"Jadi, komunikasi politik negatif yang dipertontonkan itu justru tidak pas dengan gaya milenial, gaya merangkul anak muda," ujar Hendri.
Hendri berpandangan, PSI sengaja sering melempar sindiran kepada Anies karena mengincar ceruk pemilih yang tidak suka dengan Anies atau pendukung pendahulu Anies, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Namun, Hendri menyebutkan, ceruk pemilih pendukung Ahok merupakan ceruk yang sama dengan pemilih Jokowi.
Menurut dia, di situlah tantangan bagi PSI karena ceruk tersebut sudah dipenuhi oleh partai-partai pendukung pemerintah yang lebih dahulu berkiprah di dunia politik.
Terlebih, partai-partai itu juga memiliki sayap-sayap partai yang mengincar suara kelompok muda.
"Semuanya punya sayap pemuda, semuanya punya sayap milenial. Jadi ini bukan tanpa pangsa pasar ini milenial, semua partai politik punya," kata Hendri.
Oleh sebab itu, Hendri menyarankan agar PSI mengubah gaya politiknya, tidak hanya dengan sekadar menyerang lawan politik mereka.
"Mereka sebetulnya kan isinya adalah anak muda yang sebetulnya bisa lebih punya selling point ketimbang menyerang Anies Baswedan," ujar dia.
Seperti diketahui, Giring kerap kali melontarkan sindiran dan kritikan kepada Anies di muka publik, salah satunya dengan menuding Anies sebagai seorang pembohong.
“Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai jatuh ke Anies Baswedan. Seorang pemimpin sejati akan berupaya sekeras mungkin untuk menyelamatkan rakyat, menyelamatkan kepentingan yang lebih besar. Seorang pembohong tidak demikian,” kata Giring dalam video yang diunggah akun Twitter PSI, @psi_id, 21 September 2021.
Terbaru, meski tidak menyebut nama, Giring menyindir sosok yang pernah dipecat oleh Presiden Jokowi yang disebutnya sebagai sosok yang punya rekam jejak mempolitisasi agama.
"Kemajuan kita akan terancam jika kelak orang yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang mempunyai rekam jejak menggunakan isu SARA dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam Pilkada,” kata Giring di hadapan Jokowi pada acara HUT Ke-7 PSI, Rabu (22/12/2021).
“Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja,” kata dia menambahkan.
https://nasional.kompas.com/read/2021/12/27/14033451/psi-dinilai-perlu-ubah-strategi-jangan-sekadar-menyerang-anies-baswedan