Salin Artikel

Kiai Said Aqil Siradj "Beyond" PBNU

Bahwa tetap maju sebagai kandidat dalam pemilihan ketua umum, itu tak lebih dari cara Kiai Said memastikan sudah tiba waktunya Gus Yahya menerima tongkat estafet.

Setelah dalam tahap penjaringan calon ketua umum Gus Yahya menangguk suara melampui suara dukungan kepada dirinya, Kiai Said kian merasa lega. Sebagai "syaikhul masyayikh" di PBNU, Kyai Said semakin yakin bahwa Gus Yahya benar-benar siap.

Dengan langkah bak "mufti agung" NU, Kiai Said maju, berdiri di depan pelantang, memegang microphone, lalu berujar "Saya siap maju ke pemilihan ketua umum." Pernyataan itu disambut riuh rendah.

Dari balik maskernya, muktamirin dapat membayangkan senyum Kiai Said. Senyum yang khas, tulus, dan penuh keakraban. Kiai Said senang, secara prosedural dan substansial, demokrasi syuro di NU terjaga dan berjalan dengan baik dan benar.

Dia sudah menghitung, Gus Yahya akan mendapat mandat, bukan hanya dari dirinya sebagai the big mentor, tapi yang paling penting dari muktamirin. Dan benar, Gus Yahya tetap leading.

Tafsir isyaari

Dada Kiai Said meluas. Tarikan nafasnya panjang. Syaraf-syaraf di wajahnya mengendur dan rileks. Bahagia lahir batin. Penting diperhatikan, selain Gus Yahya, dapat dipastikan belum muncul kader lain yang cukup kualifikasi, dan bisa meruntuhkan dominasi Kiai Said dari PBNU.

Dia adalah tokoh penuh pengaruh, kurang lebih 27 tahun mengabdi di jajaran elite PBNU. Figur besar dengan ilmu pilih tanding, jaringannya luas, aksesnya tak diragukan. Tokoh yang yang komplit!

Kiai Said telah menetapkan standar. Dan standar itu adalah dirinya sendiri. Siapa bisa berkontestasi dengannya, maka kader tersebut memang benar-benar pantas meneruskan kepemimpinan di jam'iyyah diniyah dan ijtima'iyah dengan jemaah terbanyak di dunia itu.

Yang pertama-tama didapat Gus Yahya dalam tahapan ini adalah restu dan doa. Terbukti, Kiai Said tak pernah menarik restunya dari Gus Yahya, dan doanya diijabah. Dua hal itu, sangat utama di dunia pesantren. Dunia santri dengan kiainya. Dunia NU.

NU kaya akan perlambang. Restu dan doa adalah isyarat tertinggi dalam kehidupan rohani dan spiritual nahdliyin.

Sembari memberi jalan kepada Gus Yahya untuk menebalkan kadar pengenalan dan kepercayaan umat di tingkat wilayah, cabang, majelis wakil cabang, ranting dan anak ranting, lewat jalan "senyap", Kiai Said menyusun sendiri tahapan suksesi.

Saat hasil penjaringan diumumkan, tak ada nama kader yang "sesakti" dengannya selain Katib Aam, Gus Yahya Staquf.

Simbol itu mudah terbaca. Bagaimana menjelaskannya? Yaitu dengan ulumut tafsir, cara yang biasa digunakan pesantren dalam memaknai teks, yakni tafsir bil ma’tsûr, tafsîr bir ra’yi, dan tafsir isyaari.

Lewat tafsir terakhir, dapat dipahami, Gus Yahya dan Kiai Said saling berdialog lewat simbol. Ketika menyingkirkan PKI, Bung Karno memperhadapkannya dengan TNI Angkatan Darat. Presiden Pertama RI itu tumbang tapi bangsa terselamatkan.

Atau bak Shri Kresna menyiasati kemenangan Pandawa. Semua strategi perang, dia ajarkan. Dengan manhaj tersebut, pihak Pandawa memetik kemenangan demi kemenangan, dari hari pertama hingga hari ke-18 Perang Bratayudha.

Kisah dalam Mahabharata itu adalah bagian dari kerusakan alam semesta, sehingga Kresna wajib menjaganya dengan memenangkan Pandawa di padang muktamar Kurushetra.

Atau contoh yang lebih legendaris di dunia NU dan pesantren adalah kisah Mbak Cholil Bangkalan yang memberi restu dan doa kepada Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari. Si Mbah memberi isyarat dengan tongkat dan tasbih yang dikirimkan lewat KHR As'ad Syamsul Arifin.

Kalau "berambisi" ingin jadi rais akbar pertama, bisa jadi Mbah Cholil minta pendirian NU dilakukan sebelum wafat di usia105 tahun, pada 29 Ramadhan 1341 H atau 14 Mei 1923 M. Buktinya, tiga tahun kemudian, yakni 1926, NU baru lahir.

Energi Kiai Said

"Kurushetra" NU sudah usai, tapi energi Kiai Said sulit diukur. Perolehan suaranya di muktamar yang berada hanya satu digit di bawah Gus Yahya, menunjukkan betapa sangat kuatnya ahli tasawuf ini.

Kalau tidak karena desakan regenerasi, tak akan mudah bagi Gus Yahya menggerus suara dukungan pada Kiai Said. Namun, tahun-tahun pengabdian Kiai Said yang panjang di Tanfidziyah dan Syuriyah, telah membantu Gus Yahya bisa mengenal lebih dalam kekuatan dan kelemahan, kelebihan dan kekurangan sang "lawan."

Dengan modalitas ini semua, sosok Kiai Said, beyond kepemimpinannya selama dua periode di PBNU. Ia butuh institusi "lanjutan" agar energinya yang melimpah tetap termanfaatkan untuk bangsa.

Setelah khidmah sekian lama di jam'iyyah ijtima'iyah, institusi penjaga moral dan ifta akan sangat beruntung jika menimba keilmuan Kiai Said. Lembaga yang merepresentasi semua ormas Islam.

Ketika paham dan praktek keagamaan Islam transnasional masuk Indonesia seperti air bah, Kiai Said adalah tokoh nasional berkelas internasional yang berdiri di garda terdepan.

Dengan lugas, Kiai Said menghadapi mereka. Bagi sementara kalangan, berurusan dengan Kiai Said membutuhkan keberanian ekstra. Dia sangat menguasai sejarah pemikiran dan mazhab dalam Islam. Doktor akidah dan filsafat dari Umm Quro Mekkah.

Tak hanya soal agama, dia diketahui sering terlibat dalam gerakan antidiskriminasi dan berjuang bersama tokoh-tokoh lintas agama. Karena integritasnya, pengasuh pesantren luhur At Tsaqafah ini, pernah duduk sebagai komisioner Komnas HAM.

Kiai Said juga merupakan anggota di TGPF (Tim Gabungan Pencari Fakta) kerusuhan Mei 1998. Bahkan, dalam satu dekade terakhir, dialah salah seorang tokoh paling berpengaruh di dunia Islam.

Di mana bisa diharapkan Kiai Said melanjutkan perannya? Menimbang kapasitas kepemimpinan, otoritas keilmuan serta pengalamannya dalam urusan agama dan pemeluknya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) bisa menjadi pelabuhan Kiai Said setelah PBNU.

Sebagai majelis yang, antara lain, berfungsi sebagai rumah fatwa alias daarul ifta, MUI akan sangat beruntung jika bisa memiliki sosok seperti Kiai Said yang alim allamah.

Menggantikan Kiai Mif

Kalau wacana tidak rangkap jabatan yang dilontarkan tim ahwa pemilihan Rais Aam PBNU bisa dilaksanakan, maka terbuka peluang Kiai Said duduk sebagai Ketua Umum MUI.

Ia bisa menggantikan posisi KH Miftachul Akhyar, di majelis yang ketua pertamanya adalah Prof Buya Hamka itu. Sebab, lewat makanisme ahwa, Kiai Mif - sapaan KH Miftachul Akhyar, terpilih sebagai rais aam. Kiai Mif bisa konsentrasi di PBNU.

"Ada anggota ahwa berpendapat antara lain pendapat itu kalau ingin menjadi Rais Aam Nahdlatul Ulama 2021-2026 diharapkan untuk tidak rangkap jabatan di organisasi lain. Ada pandangan seperti itu dan itu disetujui oleh seluruh anggota ahwa bahwa rais aam fokus di dalam pembinaan dan pengembangan jamiyah Nahdlatul Ulama ke depan," kata Zainal Abidin, anggota ahwa, di forum pleno Muktamar ke-34 NU, Jumat (24/12/2021).

Dalam hal-hal tertentu, Kiai Said mewarisi keberanian Buya Hamka, bahkan saat berhadapan dengan kekuatan pembentuk MUI, Orde Baru.

Untuk memininalisir pengaruh paham-paham radikal, fanatisme buta, dan praktek amaliah keagamaan yang menyimpang, Kiai Said memiliki reputasi yang menggentarkan para penganjur ekstrimisme dan fundamentalisme.

Pengalamannya di NU akan sangat berguna bagi MUI. Kalau wacana ini jadi kenyataan, maka duet Gus Yahya di PBNU dan Kiai Said di MUI, akan jadi kabar gembira bagi gerakan wasathiyah Islam ke depan.

https://nasional.kompas.com/read/2021/12/27/07541761/kiai-said-aqil-siradj-beyond-pbnu

Terkini Lainnya

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal 'Amicus Curiae' Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal "Amicus Curiae" Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Nasional
Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Nasional
Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Nasional
Cara Urus Surat Pindah Domisili

Cara Urus Surat Pindah Domisili

Nasional
Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi 'Amicus Curiae' di MK

TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi "Amicus Curiae" di MK

Nasional
Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Nasional
Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Nasional
PAN Minta 'Amicus Curiae' Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

PAN Minta "Amicus Curiae" Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

Nasional
KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Nasional
Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke