JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin secara resmi menutup Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama di Universitas Islam Negeri Raden Inten, Lampung.
Dalam sambutannya, Ma'ruf menyampaikan apresiasi atas kelancaran acara muktamar yang berlangsung selama tiga hari tersebut.
"Hasil ini bagi pemerintah sangat menggembirakan, sangat menyenangkan karena bagi pemerintah NU selama ini dianggap dan dinyatakan sebagai mitra pemerintah yang paling setia di dalam membangun bangsa ini," ucap Ma'ruf dikutip dari siaran pers, Jumat (24/12/2021).
Ma'ruf mengatakan, eksistensi Nahdlatul Ulama tersebut turut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam sambutannya saat membuka acara Muktamar pada Rabu (22/12/2021) lalu.
"Itu diakui oleh Presiden Joko Widodo kemarin bahwa NU telah banyak berjasa bagi bangsa ini," tutur Wapres.
Di sisi lain, Ma'ruf juga menyampaikan agar hasil muktamar yang diperoleh dapat dijalankan dengan baik dan disikapi dengan kompak oleh seluruh pengurus NU.
"Hasil muktamar ini bagi warga NU sesuatu yang harus disyukuri, karena NU adalah amanat yang harus kita jaga, yang harus kita pelihara," ucap Ma'ruf.
"NU tidak boleh mengalami situasi sehingga terjadinya perpecahan, permusuhan, ketidakkompakan, sehingga membuat NU menjadi lemah," imbuhnya.
Ma'ruf juga berpesan agar momentum muktamar ini dapat dijadikan sebagai wadah untuk memperbaiki diri dan merumuskam langkah-langkah NU ke depan dalam membangun bangsa bersama pemerintah.
"Momentum bermuktamar kita jadikan untuk melakukan islakh, memperbaiki langkah-langkah," tutur Wapres.
Adapun dalam Muktamar itu Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai Ketua Umum PBNU. Ia meraih 337 suara dan mengungguli Said Aqil Siradj yang memperoleh 210 suara.
Yahya dan Said melaju ke pemilihan ketua umum PBNU dalam Muktamar ke-34 NU setelah memenuhi syarat minimal dukungan 99 suara dari para pemilik suara.
Berdasarkan hasil pemungutan suara yang dilakukan sejak Jumat dini hari, Yahya mengantongi 327 suara sedangkan Said memperoleh 203 suara.
Selain Yahya dan Said, suara juga mengalir ke tiga bakal calon lainnya yakni As'ad Said Ali dengan 17 suara, Marzuki Mustamar mendapat 2 suara, dan Ramadhan Boayo dengan 1 suara.
Sementara, ada 1 suara yang dianggap abstain dan 1 suara lainnya dianggap batal.
Adapun Muktamar ke-34 NU ini juga telah menetapkan KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU untuk periode 2021-2026.
Miftachul terpilih berdasarkan hasil musyawarah dan mufakat tim Ahlil Halli Wal Aqdi (AHWA) yang terdiri dari 9 kiai sepuh NU.
https://nasional.kompas.com/read/2021/12/24/20170911/tutup-muktamar-ke-34-wapres-sebut-nu-mitra-pemerintah-dalam-membangun-bangsa