JAKARTA, KOMPAS.com - Dua kubu yang disebut-sebut menjadi calon kuat ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj dan Yahya Cholil Staquf, saling mengeklaim dukungan jelang pemilihan ketua umum PBNU, Kamis (23/12/2021) malam nanti.
Dilansir dari Kompas.id, Yahya mengeklaim sudah mengantongi dukungan dari 474 Pengurus Wilayah NU (PWNU) dan Pengurus Cabang NU (PCNU) se-Indonesia.
Para pendukung Gus Yahya, sapaan akrab Yahya, dilaporkan telah berkumpul dalam silaturahmi konsolidasi di Bandar Lampung pada Selasa (21/12/2021) malam lalu.
”Sebagian besar dari bapak-bapak sudah ketemu langsung dengan saya. Selama sekitar dua bulan terakhir ini saya sudah bertemu langsung dengan 474 PWNU dan PCNU seluruh Indonesia. Dan setiap kali saya bertemu, bahkan ketika pertama kali bertemu saya selalu merasakan getaran kehangatan hati,” kata Gus Yahya.
Wakil Ketua PWNU Jawa Timur KH Ahmad Fahrur Rozi mengatakan, pihaknya solid mendukung Gus Yahya.
Ia mengatakan, upaya konsolidasi pendukung Gus Yahya itu dimungkinkan karena bekal jaringan organisasi yang kuat, khususnya Gerakan Pemuda Ansor.
Fahrur yakin, tidak akan ada perubahan sikap dari PWNU dan PCNU pendukung Gus Yahya meski ada kekhawatiran mengenai politik uang di arena muktamar.
Sementara itu, Direktur Said Aqil Siradj Institute, Imdadun Rahmat mengeklaim setidaknya ada 364 PWNU dan PCNU yang meminta Said untuk maju sebagai ketua umum PBNU.
Menurut Imdadun, kekuatan yang dimiliki calon petahana itu ialah kesediannya untuk turun ke lapangan, mendekat kepada kiai-kiai, bahkan di daerah pelosok sekalipun.
Ia menuturkan, selama ini Said sudah bergerilya untuk meminta restu dari para kiai serta berziarah ke makam para wali dan ulama besar di berbagai daerah.
"Kiai Said dipandang sebagai tipe pemimpin yang kakinya mau becek, atau turun ke lapangan. Selama menjadi ketum PBNU, Kiai Said juga selalu punya waktu untuk mengajar kitab kuning, mengisi pengajian, dan bersilaturahmi dengan jemaah NU,” ujar Imdadun.
Ia pun meyakini, dukungan yang sudah dikantongi oleh Said tidak akan bergeser karena alasan apa pun, baik itu politik uang atau intevensi dari pihak luar.
Selain dua nama di atas, beredar pula nama mantan wakil Kepala Badan Intelijen Negara As'ad Said Ali yang mengaku siap meramaikan bursa calon ketua umum PBNU.
“Insya Allah saya positif untuk meramaikan bursa ketua umum PBNU," kata As'ad, Selasa (21/12/2021), dikutip dari Tribunnews.com.
Menurut rencana, pemilihan ketua umum PBNU akan digelar pada Kamis malam nanti. Sebelum memilih ketua umum PBNU, Muktamar NU juga akan menetapkan rais aam PBNU untuk periode berikutnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/12/23/14321921/jelang-pemilihan-ketum-pbnu-ini-dukungan-yang-diklaim-dikantongi-yahya